Jakarta (ANTARA) - Dian Sastro, Pendiri Yayasan Dian Sastrowardoyo, menyoroti isu ketimpangan pendidikan dan kesejahteraan ekonomi di Indonesia dan mengajak masyarakat untuk tidak hanya fokus pada pengadopsian standar global, namun juga menggali kembali nilai-nilai kearifan lokal yang menjadi ciri khas bangsa.
“Bagaimana caranya kita bisa berkontribusi untuk menyelesaikan masalah kita, bahwa gimana caranya si perekonomian ini, kesejahteraan ini tidak hanya terjadi di kota-kota besar, tapi justru terjadi lebih rata di 3T,” kata Dian Sastrowardoyo di Jakarta, Selasa.
Dian menekankan pentingnya kontribusi nyata dalam menjawab masalah ketimpangan melalui akses pendidikan dan penguatan nilai-nilai lokal.
Dalam refleksinya, Dian membahas dampak globalisasi yang mengubah orientasi masyarakat dunia ketiga, termasuk Indonesia.
“Kita cenderung mengukur diri dengan standar dunia pertama, pendidikan tinggi, kemampuan berbahasa asing, dan berbagai kompetensi lain. Tapi, kekayaan dan kesejahteraan kita belum sama seperti mereka. Ini jelas tidak adil,” kata dia.
Dian juga mengingatkan, Indonesia memiliki kearifan lokal yang tak dimiliki negara maju.
Sebagai bangsa yang tinggal di kepulauan Nusantara, Indonesia memiliki hubungan yang lebih dekat dengan alam.
Menurut Dian, nilai-nilai tersebut harus dilestarikan dan bahkan bisa menjadi pelajaran bagi negara-negara dunia pertama yang sudah jauh dari keselarasan dengan lingkungan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dian Sastrowardoyo: Atasi ketimpangan lewat pendidikan- kearifan lokal
Komentar