Batam (ANTARA) - Badan Pengusahaan (BP) Batam, Kepulauan Riau (Kepri), memfokuskan Flyover Sei Ladi perkuat konektivitas transportasi alat berat dari Pelabuhan Batu Ampar ke kawasan industri perkapalan di Sekupang.
“Selain mengurai kemacetan, kami prihatin dengan kondisi jembatan lama Sei Ladi yang sudah berusia lebih dari tiga dekade. Flyover ini menjadi solusi untuk memastikan keamanan dan memperkuat konektivitas kawasan industri,” kata Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Jembatan Struktural sekaligus Kasubdit Pembangunan Kepelabuhan dan Kebandaraan Direktorat Infrastruktur Kawasan BP Batam Boy Zasmita, di Batam, Rabu.
Boy menjelaskan bahwa jalur utama antara Batu Ampar dan Sekupang selama ini hanya memiliki dua lajur, dan dengan flyover baru ini, jalur tersebut akan diperlebar menjadi tiga lajur.
Langkah ini akan memudahkan distribusi alat berat dan material industri perkapalan yang banyak dibutuhkan di kawasan industri perkapalan di Sekupang.
Flyover Sei Ladi dibangun dengan standar kekuatan yang mampu menahan beban hingga 12 ton, meningkat dari kapasitas jembatan lama yang hanya mampu menahan 10 ton. Selain itu, konstruksi flyover ini dirancang dengan umur rencana hingga 100 tahun.
Boy menyebutkan bahwa progres pembangunan flyover ini telah mencapai 94 persen per awal Desember 2024.
Saat ini, pekerjaan tersisa meliputi pengaspalan, pembangunan saluran drainase, dan taman penghijauan di sekitar flyover, dan jembatan ini dijadwalkan fungsional pada 31 Desember 2024.
“Secara struktural flyover ini sudah selesai. Namun, kami masih menyelesaikan pengaspalan dan beberapa pekerjaan kecil lainnya. Target kami flyover ini siap digunakan sebelum akhir tahun,” katanya pula.
Flyover Sei Ladi diharapkan mampu meningkatkan efisiensi logistik bagi pelaku industri di Batam, terutama di sektor perkapalan dan alat berat dengan memastikan akses yang lebih lancar antara Batu Ampar dan Sekupang.
Baca juga: BP Batam pastikan flyover Sei Ladi rampung Desember ini
Komentar