Batam (ANTARA) - Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri) membuka layanan konseling bagi pelajar yang memiliki IQ rendah guna mendukung pendidikan inklusif.
Kepala Bidang Pemenuhan Hak Anak DP3AP2KB Batam Sri Yanti mengungkapkan bahwa sejauh ini terdapat tiga sekolah yang telah memanfaatkan layanan ini, yaitu SMPN 16, SMPN 21 dan SMPN 34 Batam.
“Layanan ini diberikan berdasarkan permintaan dari pihak sekolah. Namun, kami terbuka untuk semua sekolah di Batam, khususnya jenjang SD dan SMP. Untuk jenjang SMA, itu merupakan kewenangan pemerintah provinsi,” ujarnya saat dihubungi di Batam, Senin.
Konseling dilakukan oleh psikolog klinis yang merupakan tenaga ahli DP3AP2KB Batam dan memiliki kompetensi dalam mendiagnosis kondisi pelajar, serta memberikan rekomendasi berdasarkan hasil skrining.
“Saat konseling, psikolog kami juga memberikan gambaran hasil skrining itu kepada guru Bimbingan dan Konseling (BK) atau kesiswaan di sekolah serta orang tua siswa. Jika hasil skrining sudah dipahami dan tidak ada permasalahan lanjutan, biasanya cukup dilakukan satu kali sesi saja,” katanya.
Untuk saat ini belum ada pelajar yang memerlukan konseling lanjutan, tetapi DP3AP2KB Kota Batam siap memberikan pendampingan apabila diperlukan.
Sri Yanti berharap ke depan semakin banyak sekolah yang terbuka untuk memfasilitasi pelajar dengan kebutuhan khusus, termasuk mereka yang memiliki IQ rendah.
“Kami siap memberikan layanan konseling untuk membantu siswa, sekolah, dan orang tua. Harapannya, dengan dukungan ini, siswa bisa berkembang dengan baik,” tambahnya.
Dengan adanya layanan ini, DP3AP2KB Batam berupaya mendukung pelajar yang memerlukan perhatian khusus, guna menciptakan lingkungan sekolah yang inklusif dan mendukung perkembangan anak-anak di Batam.
Baca juga: BP3MI menindaklanjuti laporan warga Tanjungpinang diduga dijual ke Kamboja
Komentar