Batam (ANTARA) - Kepolisian Resor (Polres) Karimun, Kepulauan Riau (Kepri), lakukan pemulihan trauma kepada korban selamat dari peristiwa tenggelamnya kapal yang mengangkut para Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal.
“Total ada enam korban selamat, empat orang laki-laki dan dua perempuan. Mereka mendapat trauma healing dari konselor di Mako Satpolairud Polres Karimun,” kata Kapolres Karimun AKBP Robby Topan Manusiwa dihubungi ANTARA, di Batam, Rabu.
Peristiwa kapal long boat yang membawa sembilan orang PMI ilegal tenggelam di Perairan Tanjung Balai Karimun pada Minggu (5/1). Sebanyak enam dari sembilan orang penumpang kapal itu berhasil diselamatkan, sisa tiga orang masih dalam pencarian hingga saat ini.
Keenam orang korban selamat kapal tenggelam itu terdiri atas empat laki-laki dan dua orang perempuan, mereka ada yang berasal dari Lombok, NTB, dan Jawa Timur.
Robby menyebut pemulihan trauma bertujuan untuk mengobati kecemasan yang dialami korban pasca-musibah kapal tenggelam tersebut.
“Trauma healing supaya dapat mengobati korban secara psikologis agar tidak mengalami trauma atau stres,” katanya.
Menurut dia, kegiatan tersebut merupakan bentuk usaha Polres Karimun dengan kesehatan mental para korban selamat. Penyembuhan dimulai dari observasi dan wawancara sekaligus memberikan terapi bermain.
Hasil konseling yang dilakukan dengan mendengarkan baik setiap keluhan yang dialami para korban secara materi maupun non-materi. Mengajak korban untuk dapat selalu mensyukuri hidup ketika menghadapi musibah.
Kemudian teknik terapi bermain diberikan kepada korban bertujuan mengajak korban untuk memacu motivasinya karena masih ada keluarga yang menunggu kepulangan mereka.
"Kegiatan trauma healing membantu korban menemukan kekuatan diri dalam melangkah maju ke depan dengan mendekatkan diri, tulus serta tabah kepada Tuhan Yang Maha Esa," kata Robby.
Terpisah Ipda Ulfa, tim konseling trauma healing Polres Karimun, menyebut hasil konseling terhadap para korban menunjukkan para korban mengalami trauma pasca-kecelakaan laut tersebut.
“Korban merasa lebih bersyukur karena masih diberikan kesempatan hidup oleh Tuhan dan karena kejadian tersebut korban merasa ingin kerja dan melanjutkan hidup di kampung halamannya,” kata Ulfa.
Baca juga:
Polres Karimun kerahkan satpolairud bantu cari korban laka laut
SAR gabungan cari tiga korban kapal tabrakan di perairan Karimun
Komentar