Jakarta (ANTARA) - PT Bank Negara Indonesia Tbk (Persero) atau BNI menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) untuk pekerja migran Indonesia (PMI) sebesar Rp900 miliar dengan jumlah debitur lebih dari 48 ribu selama periode 2015 hingga akhir tahun 2024.
"PMI di Taiwan menjadi kontributor terbesar penyaluran KUR PMI disusul oleh PMI di Jepang, Hong Kong, dan Singapura," kata Direktur Utama BNI Royke Tumilaar di Jakarta, Kamis.
Sedangkan, realisasi penyaluran KUR untuk PMI sepanjang 2024 sebesar Rp25 miliar kepada lebih dari 900 debitur. Bunga KUR yang dibayarkan oleh PMI sesuai yang telah ditetapkan pemerintah yakni sebesar 6 persen per tahun.
Penyaluran KUR PMI oleh BNI mengacu kepada ketentuan pemerintah maupun peraturan kementerian atau badan terkait serta analisa perbankan.
Royke berharap adanya dukungan regulasi termasuk dari Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KPPMI) dalam mengoptimalkan penyaluran KUR PMI ke depan.
"Isu yang membutuhkan dukungan KPPMI antara lain menjadikan KUR sebagai pilihan utama sumber pembiayaan pra penempatan dan penegasan ketentuan zero cost di negara penempatan PMI," kata dia.
Royke mengatakan penyaluran KUR tersebut memberikan akses bagi PMI untuk bisa memperoleh layanan keuangan selama mereka bekerja di luar negeri hingga kembali pulang menetap di tanah air.
"Potensi pemberangkatan PMI ke depan cukup besar sehingga diharapkan adanya sinergi antara kebijakan, sistem dan pelaksanaan yang tepat agar penyaluran pembiayaan kepada PMI dapat berjalan lancar," kata dia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BNI salurkan KUR untuk PMI sebesar Rp900 miliar hingga akhir 2024
Komentar