Tanjungpinang, Kepri (ANTARA) - Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri), menyebutkan harga daging ayam mengalami kenaikan sekitar 1,85 persen menjelang perayaan tahun baru Imlek dipicu faktor cuaca.
Berdasarkan pantauan petugas di Pasar Bintan Center dan Pasar Baru Kota Lama, sejak Jumat (14/1), harga daging ayam mengalami kenaikan dari Rp40.250 per kilogram menjadi Rp40.750 atau naik sebesar Rp500 per kilogram.
"Kenaikan ini dipengaruhi oleh faktor cuaca yaitu hujan yang menghambat distribusi," kata Kepala Disdagin Kota Tanjungpinang Riyani di Tanjungpinang, Senin.
Menurut dia, curah hujan tinggi beberapa pekan terakhir berdampak kurang baik pada pengiriman dan distribusi daging ayam ke daerah tersebut.
Pihaknya terus berkoordinasi dengan distributor untuk memastikan pasokan daging ayam tetap tersedia agar kebutuhan masyarakat terpenuhi dengan baik.
"Kami pantau terus kondisi di pasaran guna memastikan pasokan dan harga daging ayam tetap terkendali," ujarnya.
Sementara untuk harga komoditas pangan lainnya, seperti bawang merah asal Jawa mengalami penurunan sebesar 2,56 persen, yaitu dari Rp43.500 per kilogram menjadi Rp42.000. Penurunan ini terjadi karena meningkatnya pasokan di pasar.
Kemudian, harga cabai merah naik dari Rp73.000 menjadi Rp76.000 per kilogram.
Kenaikan tersebut disebabkan oleh kendala pengiriman akibat cuaca buruk yang menghambat transportasi laut sehingga distribusi harus bergantung pada transportasi udara.
Disdagin mengimbau masyarakat berbelanja secara bijak dan tidak melakukan pembelian dalam jumlah besar agar stok bahan pangan tetap tersedia di pasar.
"Tim pengendalian inflasi dan satgas pangan senantiasa berupaya menjaga stabilitas harga, terutama menjelang perayaan Imlek seiring tingginya permintaan masyarakat," ucapnya.
Baca juga:
BPOM Kepri awasi peredaran makanan menjelang Imlek
Menteri Ekraf soroti potensi Kota Batam sebagai sentra ekonomi kreatif
Komentar