Natuna (ANTARA) - Tepat pada pekan kedua Desember 2024, suasana pagi di Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Ranai, Kabupaten Natuna, kepulauan Riau, dipenuhi tawa ceria ratusan anak-anak.
Anak-anak yang mengenakan berbagai pakaian seragam ini merupakan pelajar dari lima sekolah dasar dan satu Madrasah Ibtidaiah yang tengah mengikuti uji coba program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dijanjikan oleh Presiden RI Prabowo Subianto, saat berkontestasi dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Sebelum diberikan santapan MBG, para pelajar yang berjumlah sekitar 500 orang ini diajak mengikuti beberapa permainan, yang tujuannya melatih mental dan bakat.
Para peserta yang mengikuti permainan pun diberikan makanan ringan berupa kue dan air mineral
Salah satu permainan yang menyita atensi adalah unjuk bakat. Beberapa anak maju dan berbaris untuk tampil. Setelah selesai semua yang berani maju diberikan hadiah berupa uang tunai.
Dalam penampilan pertama, seorang pelajar laki-laki melantunkan ayat suci Al Quran yang membuat suasana yang tadinya riuh dengan berbagai aktivitas persiapan MBG, seketika menjadi tenang, yang terdengar hanya angin yang menerpa pepohonan mengiringi lantunan ayat suci.
Lantunan ayat suci begitu indah dan merdu sehingga seakan-akan menghipnotis semua yang hadir. Begitu memikatnya lantunan ayat suci tersebut membuat panitia meminta sang pelajar pemilik suara merdu itu untuk kembali melantunkan ayat suci dari surat yang berbeda.
Halaman berikut: Menu MBG
Menu MBG
Seusai bermain, anak-anak kembali ke tempat duduk yang berada di bawah tenda yang disediakan oleh Lanal Ranai. Sambil berjalan menuju kursi, terlihat beberapa prajurit menenteng kantong kresek berisi kotak-kotak kecil berisi makanan, kemudian dibagikan kepada para pelajar. Setelah semua mendapatkan, panitia meminta salah satu siswa untuk memimpin doa sebelum makan.
Pada momen ini, terlihat perbedaan agama di antara para pelajar. Ada yang berdoa dengan mengangkat kedua tangan kemudian membukanya dan menghadap ke atas seolah-olah sedang menadah sesuatu. Ada pula yang merapatkan kedua tangan dengan jari-jari saling bertaut atau meletakkannya satu di atas yang lain, lalu didekatkan ke dada atau wajah. Pemandangan ini menunjukkan bahwa semua agama dihormati dan diperlakukan dengan adil.
Selesai berdoa, para pelajar mulai membuka kotak makanan yang ada di atas meja dan sebagian di pangkuan mereka. Riuh tawa dan celoteh penuh keceriaan terdengar saat mereka saling membandingkan isi kotak dengan teman di sebelahnya. Suasana ceria ini memenuhi lapangan markas komando. Anak-anak tampak bahagia karena isi kotaknya lengkap, meliputi nasi, ikan, sayur, telur, buah, air mineral, bahkan ada susu.
Jika menu seperti ini yang akan disajikan saat program benar-benar dijalankan, impian pemerintah untuk mengentaskan stunting demi mewujudkan generasi unggul 2045 akan terlaksana. Pasalnya, makanan yang diberikan mengandung gizi yang dibutuhkan tubuh untuk tumbuh dan berkembang secara optimal.
Halaman berikut: Kuota program MBG
Kuota program MBG
Tanggal pelaksanaan MBG di Natuna belum diketahui secara pasti, tetapi pemerintah telah melakukan berbagai persiapan. Hal ini dimulai dengan perekrutan satuan pelaksana (Satpel) MBG di setiap daerah. Di Natuna, terdapat dua orang yang telah direkrut dan diberikan pelatihan. Uji coba juga telah dilakukan oleh TNI dari tiga matra. Sementara itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Natuna telah menyiapkan sekolah-sekolah yang akan dijadikan lokasi pelaksanaan program.
Pemkab Natuna telah menetapkan 71 sekolah meliputi tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) sebagai lokasi MBG. Jumlah ini diambil berdasarkan kuota yang ditetapkan oleh pemerintah pusat, yaitu 4.080 pelajar. Kuota tersebut baru mencakup 26 persen dari total jumlah pelajar jenjang Sekolah Dasar (SD) hingga SLTA di Natuna, yang diperkirakan mencapai 15.674 siswa, bahkan bisa lebih dari itu apabila ditambah jumlah siswa PAUD.
Sebanyak 71 sekolah yang telah ditetapkan tersebut berada di wilayah rawan pangan, seperti Kecamatan Bunguran Timur Laut, Bunguran Tengah, dan Bunguran Selatan. Selain itu, Pemkab Natuna juga telah mengusulkan dua lokasi untuk pendirian dapur MBG, yaitu di Kelurahan Bandarsyah dan Ranai Kota.
"Program ini akan diterapkan secara bertahap, yakni 19 persen di 2025, kemudian meningkat menjadi 40 persen pada 2026, 60 persen di 2027, 80 persen di 2028, dan mencapai 100 persen pada 2029," ucap Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Kabid Dikdas) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Natuna Umar Wirahadi Kusuma.
Halaman berikut: Ikan berlimpah sebagai sumber protein
Ikan berlimpah
Kebutuhan protein untuk menyukseskan program MBG di Natuna seharusnya bukanlah perkara sulit karena Natuna merupakan Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI) 711, yang memiliki potensi lestari perikanan tangkap mencapai 1.306.379 ton per tahun.
Menurut data Dinas Perikanan Kabupaten Natuna, produksi perikanan di Natuna pada 2024 hanya mencapai 136.701,66 ton. Jumlah ini hanya 26,61 persen dari jumlah tangkapan yang diperbolehkan atau 26,30 persen dari potensi lestari perikanan tangkap.
Dengan potensi perikanan yang ada, Natuna tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan protein di wilayah setempat, tetapi juga dapat memasok daerah lain. Hal ini terbukti dengan banyaknya komoditas perikanan yang keluar dari Natuna ke daerah lain pada 2024.
Menurut data Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (BKHIT) Kepri, sepanjang 2024, komoditas ikan yang ke luar dari Natuna ke beberapa daerah mencapai 4.048.617 Kilogram.
Mungkin untuk kebutuhan lainnya, seperti sayur, telur, beras, dan susu, akan menjadi tantangan, karena Natuna belum bisa swasembada komoditas-komoditas tersebut. Meski demikian, jika diselesaikan secara kolaboratif dengan daerah-daerah lain, hal ini tentu dapat diatasi.
Kekurangan ketersediaan komoditas-komoditas itu juga bisa diatasi dengan melibatkan Badan Urusan Logistik (Bulog) dan para pengusaha di wilayah setempat, karena Bulog memiliki dua gudang di Natuna dan mereka selalu berhasil menjaga ketersediaan beras, begitu juga dengan pengusaha lokal yang berhasil mencukupi kebutuhan pokok lainnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Tunaikan janji makan bergizi hingga ke ujung negeri
Komentar