Batam (ANTARA) - Kepala Kepolisian Daerah Kepulauan Riau (Kapolda Kepri) Irjen Pol. Asep Safrudin menegaskan proses rekrutmen anggota Polri tidak dipungut biaya, masyarakat diimbau tidak mudah percaya bila ada pihak yang menjanjikan kelulusan dalam seleksi penerimaan dengan imbalan tertentu.
“Jika ada oknum yang menjanjikan kelulusan dengan biaya tertentu, maka itu merupakan penipuan yang harus segera dilaporkan,” kata Asep dalam keterangannya di Batam, Jumat.
Jenderal polisi bintang dua itu menjelaskan, proses rekrutmen anggota Polri saat ini mengedepankan prinsip bersih, transparan, akuntabel dan humanis atau disingkat Betah.
Menurut dia, prinsip Betah ini untuk memastikan seluruh proses seleksi penerimaan anggota Polri berjalan adil, bebas dari intervensi atau kecurangan.
Untuk itu, para peserta seleksi diharapkan percaya pada kemampuan diri sendiri dan mengikuti seluruh proses seleksi dengan jujur.
“Kami mengimbau masyarakat tidak tergiur dengan tawaran yang tidak masuk akal dan melaporkan kepada pihak berwenang jika menemukan indikasi percaloan atau pungutan liar dalam proses seleksi penerimaan anggota Polri,” katanya.
Perwira tinggi Polri itu menegaskan pihaknya tidak segan-segan menindak tegas jika ada anggota Polri yang terlibat dalam praktik percaloan atau kasus KKN dalam proses seleksi penerimaan anggota Polri tahun 2025.
Sanksi berat menanti para oknum yang diduga terlibat, termasuk pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) jika terbukti bersalah.
“Jangan ada yang coba-coba bermain dengan calon, karena kami akan tindak tegas jika terbukti bersalah dan diproses sesuai ketentuan pidana umum sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku,” katanya.
Mantan Wakapolda Kepri itu menekankan bahwa tidak ada biaya dalam bentuk apapun pada penerimaan anggota Polri.
“Penerimaan Bintara Polri tidak ada calo, semuanya gratis,” kata Asep.
Baca juga: Polres sosialisasikan Rekrutmen anggota Polri 2025 ke pelajar Natuna
Komentar