Yogyakarta (ANTARA) - Gunung Merapi di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Senin meluncurkan guguran lava sebanyak tujuh kali dengan jarak luncur maksimum mencapai 1,8 km.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta Agus Budi Santoso dalam keterangan di Yogyakarta, Senin, menyebutkan berdasarkan pengamatan pukul 00:00 - 06:00 WIB, guguran lava teramati meluncur ke arah hulu Kali Sat/Putih, Kali Krasak dan Kali Boyong.
"Teramati lima kali guguran lava ke arah Kali Sat/Putih dengan jarak luncur maksimum 1.800 meter, satu kali ke Kali Krasak sejauh 1.200 meter, dan satu kali ke Kali Boyong sejauh 1.500 meter," ujar Agus.
Selama periode itu, Gunung Merapi juga mengalami 13 kali gempa guguran. Selain itu, tercatat 42 kali gempa hybrid/fase.
Secara visual, gunung terlihat jelas dengan asap kawah bertekanan lemah berwarna putih, berintensitas tipis, dan tinggi 25 meter dari puncak.
Cuaca di sekitar gunung cerah, suhu udara tercatat antara 16 - 19 derajat Celsius, kelembaban 87,1 - 92 persen, dan angin bertiup tenang ke arah barat.
Laporan BPPTKG periode 27 Maret - 3 April 2025 menyebutkan morfologi kubah barat daya Gunung Merapi mengalami sedikit perubahan akibat aktivitas guguran lava.
"Untuk morfologi kubah tengah tidak teramati adanya perubahan yang signifikan," ucap Agus.
Berdasarkan analisis foto udara yang dilakukan pada 11 Maret 2025, volume kubah barat daya terukur sebesar 3.626.200 meter kubik, sedangkan volume kubah tengah tercatat sebesar 2.368.800 meter kubik.
Untuk mengantisipasi potensi bahaya erupsi Gunung Merapi, BPPTKG mengimbau masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Merapi luncurkan tujuh guguran lava hingga 1,8 km ke tiga sungai
Komentar