Yogyakarta (ANTARA) - Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Jumat meluncurkan guguran lava sebanyak 11 kali dengan jarak luncur maksimum 1,6 kilometer.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta Agus Budi Santoso dalam keterangan di Yogyakarta, Jumat, mengatakan berdasarkan pengamatan pukul 00.00 sampai dengan 06.00 WIB, guguran lava itu meluncur ke arah Kali Bebeng.
"Teramati 11 kali guguran lava ke arah Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimum 1.600 meter," kata dia.
Selama periode pengamatan itu, Gunung Merapi juga mengalami 43 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-42 mm selama 25.2-160.1 detik dan 59 gempa fase banyak dengan amplitudo 3-6 mm selama 5.6-8.76 detik.
Baca juga: 63 orang alami luka-luka akibat erupsi Lewotobi
Berdasarkan pengamatan visual, asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 50 meter di atas puncak kawah Merapi.
Cuaca di gunung itu cerah dan mendung. Angin bertiup tenang ke arah barat. Suhu udara 15-19 derajat Celsius dengan kelembaban udara 66-92.8 persen, dan tekanan udara 838.9-918 mmHg.
Mengacu laporan BPPTKG periode 25 Oktober -1 November 2024, morfologi kubah barat daya Gunung Merapi teramati adanya perubahan akibat aktivitas pertumbuhan kubah, dan guguran lava.
Sedangkan untuk morfologi kubah tengah tidak ada perubahan morfologi yang signifikan.
"Berdasarkan analisis foto udara tanggal 24 Oktober 2024 volume kubah barat daya mengalami peningkatan, terukur sebesar 3.077.000 meter kubik dan kubah tengah sebesar 2.361.800 meter kubik," kata Agus.
Agus menyatakan hingga saat ini BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga.
Baca juga: Pemimpin Komunitas biarawati meninggal akibat erupsi Lewotobi
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Gunung Merapi luncurkan 11 kali guguran lava sejauh 1,6 km
Komentar