Lis Darmansyah sebut jalan layang solusi atasi macet

id Flyover tanjungpinang,Kepri

Lis Darmansyah sebut jalan layang solusi atasi macet

Wali Kota Tanjungpinang Lis Darmansyah. ANTARA/Ogen

Tanjungpinang, Kepri (ANTARA) - Wali Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri), Lis Darmansyah mengatakan rencana pembangunan jalan layang atau flyover menjadi solusi mengatasi kemacetan di Simpang Kota Piring.

Lis menyambut baik rencana pembangunan jalan layang, yang diinisiasi Pemerintah Provinsi Kepri dan akan dimulai 2026.

"Pembangunan ini diharapkan dapat mengurangi kemacetan lalu lintas yang selama ini menjadi keluhan masyarakat," kata Lis di Tanjungpinang, Kepri, Kamis.

Lis menyatakan pihaknya sudah diajak berkoordinasi oleh Gubernur Kepri Ansar Ahmad, khususnya dalam hal pembebasan lahan pembangunan jalan layang tersebut.

Pihaknya masih harus menunggu hasil studi kelayakan atau kajiannya guna mengetahui berapa luas lahan yang dibutuhkan.

"Mudah-mudahan tahun ini sudah bisa pembebasan lahannya," ucap Lis.

Lis juga menyampaikan Pemkot Tanjungpinang juga akan segera berkomunikasi dengan para pemilik lahan begitu informasi teknis tersebut tersedia.

Hal ini penting agar program pembangunan jalan layang yang itu bisa berjalan tanpa hambatan.

Menurutnya, pembangunan flyover Simpang Kota Piring sebenarnya sudah disuarakan sejak 2016, namun baru akan terwujud pada tahun depan.

"Alhamdulillah segera terealisasi, kami sangat mengapresiasi Pemprov Kepri, khususnya Pak Gubernur," ungkapnya.

Lis mengatakan kondisi saat ini memang sudah tidak memungkinkan untuk sekadar menambah traffic light atau lampu lalu lintas di Simpang Kota Piring.

Apalagi wilayah tersebut pernah mengalami longsor, sehingga pemasangan lampu lalu lintas justru dikhawatirkan akan memperparah kemacetan hingga berisiko menimbulkan bencana baru.

"Kalau lampu merah dihidupkan justru bisa memicu kemacetan panjang. Bahkan, kondisi tanah di sana bisa menyebabkan longsor kembali," jelasnya.

Sebagai langkah antisipasi, Lis segera berkoordinasi dengan Polresta Tanjungpinang untuk membatasi pergerakan truk-truk bertonase besar. Pemkot dan kepolisian akan mengatur kendaraan di atas 14 hingga 18 ton, mengingat kekuatan jalan hanya delapan ton.

"Mungkin truk besar tidak bisa melintas di jam-jam tertentu. Ini juga demi keselamatan dan kelancaran lalu lintas,” ujar Lis.

Lis berharap kehadiran flyover Simpang Kota Piring ke depan benar-benar menjadi solusi atas persoalan kemacetan yang semakin parah seiring dengan meningkatnya volume kendaraan dan sempitnya badan jalan di Tanjungpinang.

Dengan perencanaan yang matang dan dukungan semua pihak, dia optimistis jalan layang bisa jadi solusi jangka panjang bagi warga Tanjungpinang.

"Semoga masyarakat juga bisa memahami pengaturannya nanti,” sebut Lis.

Sementara, Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad menyatakan proyek flyover di Jalan Simpang Kota Piring, Tanjungpinang mulai dibangun 2026.

Pembangunan jalan layang kedua di pusat ibu kota Provinsi Kepri tersebut menjadi salah satu proyek strategis pada tahun depan.

"Detail engineering design (DED) pembangunannya dikerjakan tahun ini dengan total anggaran Rp1 miliar," kata Ansar.

Gubernur menyampaikan pembangunan jalan layang Simpang Kota Piring ditaksir menelan anggaran sekitar Rp120 miliar yang didanai APBD Pemprov Kepri. Keberadaan jalan layang sangat urgen untuk mengurai kemacetan di kawasan itu, terutama pada jam-jam kerja.

"Jalan layang dapat memperlancar mobilitas kendaraan sekaligus menekan angka kecelakaan lalu lintas," ungkap Ansar.

Ansar menambahkan pembangunan jalan layang Kota Piring berkolaborasi dengan Pemkot Tanjungpinang. Pemprov Kepri membiayai pembangunan fisik, sementara pemkot melakukan pembebasan lahan.

Oleh karena itu, ia berharap kolaborasi antara pemprov dan pemkot dapat memperlancar proses pembangunan jalan layang tersebut.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE