Batam (ANTARA) - Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam Amsakar Achmad menggelar dialog tatap muka bersama asosiasi dan pengusaha se-kota itu dalam rangka meningkatkan sinergi untuk mendukung arah pembangunan daerah.
Dalam pertemuan tersebut, Amsakar menegaskan, pentingnya komunikasi dua arah antara BP Batam dan pelaku usaha.
“Kami ingin memastikan arah kebijakan yang kami ambil dipahami dengan baik oleh pelaku usaha. Ini penting untuk membangun kolaborasi. Kami tidak bisa membenahi Batam sendirian, semua butuh peran bersama,” ujarnya di Batam, Rabu.
Sekitar 10 perwakilan pelaku usaha menyampaikan berbagai aspirasi dan masukan terkait pelayanan dan regulasi yang dianggap masih perlu perbaikan.
Isu utama yang disorot di antaranya penyederhanaan prosedur, kecepatan pelayanan, dan transparansi biaya.
“Pelaku usaha hanya ingin tahu tiga hal: syaratnya apa, prosesnya berapa lama, dan biayanya berapa. Itu harus dijelaskan secara terbuka. Kami berupaya agar layanan yang sebelumnya dikelola pusat bisa diambil alih daerah, seperti perizinan Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut (PKK-PRL) dan Amdal untuk Penanaman Modal Asing (PMA),” katanya menjelaskan.
Amsakar juga menyinggung terbitnya Perpres Nomor 21 Tahun 2025 tentang Penataan Penyediaan Lahan di Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas yang menjadi angin segar bagi percepatan pelayanan di daerah, termasuk di Batam.
Tak hanya menerima aspirasi, BP Batam juga mengajak pelaku usaha berkontribusi lebih melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).
“Kalau kita hanya mengandalkan pendapatan daerah, itu tidak mudah. Kita butuh dukungan dunia usaha untuk mewujudkan perubahan nyata,” katanya.
Amsakar mengingatkan bahwa Ia baru bekerja efektif selama 19 hari sejak dilantik, namun telah menunjukkan komitmen untuk bergerak cepat dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat dan dunia usaha.
“Baru 19 hari, tapi kami terus bekerja pagi, siang, malam. Insya Allah, dengan kebersamaan, kami bisa bawa Batam ke arah yang lebih baik,” tutupnya.
Komentar