Batam (ANTARA) - Wali Kota Kota Batam, Kepri, Amsakar Achmad meresmikan The Westin Nirup Island Resort di Pulau Nirup, Kota Batam sebagai bentuk komitmen pemerintah untuk menggenjot daya tarik pariwisata di daerah itu.
Wali Kota Batam Amsakar Achmad menyampaikan apresiasi atas hadirnya destinasi wisata tersebut dan berharap kehadirannya dapat membuka lebih banyak peluang ekonomi dan meningkatkan kontribusi pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Batam.
“Atas nama Pemerintah Kota Batam, kami mengucapkan selamat atas peresmian The Westin Nirup Island Resort. Semoga resor ini berjalan dengan baik dan sukses, serta mampu memberikan kontribusi nyata dalam memajukan sektor pariwisata Batam,” ujar Amsakar dalam keterangan resmi yang diterima di Batam, Selasa.
Turut menghadiri peresmian resor baru tersebut yakni Menteri Transmigrasi Muhammad Iftitah Sulaiman serta Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi Todotua Pasaribu.
Amsakar menambahkan, sejak Batam ditetapkan sebagai kota MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition), pertumbuhan sektor pariwisata terus mengalami peningkatan signifikan.
Pada tahun 2024, Batam mencatatkan kunjungan sekitar 1,4 juta wisatawan mancanegara dan sekitar 3 juta wisatawan domestik.
“Dari lima besar penyumbang PAD Batam seperti BPHTB, PPh, PBB-P2, pajak hotel, dan pajak restoran, dua diantaranya berasal langsung dari sektor pariwisata. Ini menjadi bukti nyata bahwa pariwisata merupakan tulang punggung ekonomi daerah,” kata dia.
Amsakar optimis Pulau Nirup akan menjadi destinasi wisata baru yang diminati dan berharap wisatawan dapat menjadikan Batam sebagai pilihan utama untuk tinggal lebih lama (layover stay), menikmati keindahan alam sekaligus kenyamanan resor kelas dunia.
“Tidak ada alasan bagi Nirup untuk tidak berkembang. Secara geografis, Batam sangat strategis. Akses dari Singapura ke Batam sangat mudah, dan kedepannya kami ingin masyarakat juga bisa langsung mengunjungi Pulau Nirup dengan kapal sendiri,” katanya.
Sementara itu, Komisaris PT Tritunas Sinar Benua, Jimmi Ho menyatakan bahwa kehadiran resor baru ini juga didedikasikan untuk mendorong pengembangan ekonomi lokal.
Sekitar 70 persen staf yang bekerja di resort tersebut berasal dari Batam dan Kepulauan Riau.
“Kami ingin resort ini turut mengangkat citra pariwisata Kepulauan Riau, khususnya Kota Batam. Kami juga menggandeng usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) lokal, seniman, dan pengrajin untuk terlibat aktif, sehingga manfaat ekonominya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat sekitar,” ujar Jimmi.
Komentar