Natuna (ANTARA) - Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Natuna, Kepulauan Riau (Kepri) kini diperkuat dua orang pawang atau petugas anjing pelacak K9 untuk meningkatkan efektivitas dalam pelaksanaan operasi SAR.
Kepala KPP Natuna Abdul Rahman di Natuna, Sabtu, mengatakan kedua pawang ini bukan hasil perekrutan atau pengadaan Aparatur Sipil Negara (ASN) baru, melainkan personel lama yang diberikan pelatihan yaitu Dimas Prasetiyo dan Nesya Elvira.
Pelatihan dilaksanakan pada Mei 2025 di Balai Pelatihan SDM Pencarian dan Pertolongan (BPSDMPP) Basarnas di Bogor, Jawa Barat, dan diikuti oleh 27 personel Basarnas dari beberapa Kantor SAR lainnya.
Dalam pelatihan ini BPSDMPP menggandeng instruktur dari SAR Dog Indonesia (SDI). 27 personel yang ikut pelatihan merupakan angkatan pertama pawang anjing K9 Basarnas RI.
"Untuk anjing K9 kita belum punya, namun ke depan kita akan mendapatkan dari Kantor SAR Semarang," ucap dia.
Pemberian anjing K9 dilakukan setelah adanya koordinasi antara Kepala Kantor SAR Natuna Abdul Rahman dengan Kepala Kantor SAR Semarang Budiono
"Hasil koordinasi yang kita lakukan bersama Kepala Kantor SAR Semarang Bapak Budiono, kita akan diberikan anjing K9 berjenis kelamin betina," ucap dia.
Peran pawang K9 menjadi bagian penting dalam mempercepat proses pencarian dan memberikan informasi awal yang akurat bagi tim SAR gabungan di lapangan.
Karena anjing pelacak yang telah dilatih pawang, kata dia, memiliki kemampuan penciuman yang tajam, mampu mendeteksi bau manusia dan dalam kondisi yang tidak dapat dijangkau oleh alat konvensional.
Menurut dia, penggunaan anjing pelacak dalam operasi SAR bukan hal baru dan telah terbukti efektif di berbagai operasi, salah satunya longsor di Pulau Serasan pada 2023.
“Salah satu pawang dari Kantor SAR Natuna yang ikut pelatihan kemarin mendapatkan peringkat ketiga terbaik nasional sebagai dog handler," ujar dia.
Komentar