Karimun (ANTARA Kepri) - Delapan perusahaan dalam serta luar negeri menandatangani nota kesepahaman dengan Pemerintah Kabupaten Karimun terkait rencana berinvestasi di Kawasan Perdagangan Bebas Karimun, Provinsi Kepulauan Riau, Jumat.
Penandatanganan tersebut dilaksanakan antara pimpinan masing-masing perusahaan dengan Bupati Karimun Nurdin Basirun pada acara puncak perayaan Hari Ulang Tahun Kabupaten Karimun ke-13 di halaman kediaman dinas Bupati Karimun, Tanjung Balai Karimun.
Hadir dalam penandatangan itu Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Rudi Rubiandini, Gubernur Kepulauan Riau HM Sani dan Wakil Ketua DPRD Kepri Iskandarsyah.
Turut hadir anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Aida Ismeth, Ketua Apindo Kepri Cahya, Ketua Apindo Karimun Dwi Untung, Wakil Wali Kota Batam Rudi, sejumlah pengusaha dan pejabat tingkat kabupaten maupun provinsi.
Delapan perusahaan yang menandatangani MoU masing-masing PT Citra Putra Mandiri, PT Bengkong Sunrise, PT Sumatera Karimun Shipyard, PT Soma Daya Utama, PT Karya Maritim Makmur, PT Saipem Indonesia Karimun Branch, PT Kota Baru Karimun dan PT Karimun Kostal Maritim.
PT Citra Putra Mandiri merupakan perusahaan yang memiliki nilai investasi terbesar dan berencana mendirikan pabrik penyulingan minyak pada lahan seluas 40 hektare di Pulau Karimun Anak dengan investasi senilai Rp4 miliar dolar Amerika.
Perusahaan ini juga akan mendirikan kawasan wisata dan resor di Pantai Pongkar, Kecamatan Tebing dengan nilai investasi sebesar Rp500 miliar di atas lahan seluas 788 hektare dan menyerap tenaga kerja sekitar 300 orang.
Kemudian, PT Bengkong Sunrise yang bergerak di bidang jasa terpadu berencana akan mendirikan usaha pada lahan seluas 152 hektare di Desa Pongkar dengan nilai investasi Rp335 miliar dengan daya serap tenaga kerja mencapai 2.000 orang.
PT Sumatera Karimun Shipyard akan membangun industri galangan kapal, perahu dan bangunan terapung pada lahan seluas 20 hektare di Teluk Setimbul, Kelurahan Pasir Panjang, Kecamatan Meral dengan nilai investasi 30 juta dolar Amerika.
Sedangkan PT Soma Daya Utama akan mendirikan pusat pembangkit listrik tenaga uap berkapasitas 30 KWH di Desa Pangke, Meral dengan nilai investasi Rp855 miliar dan menyerap 500 tenaga kerja.
Selanjutnya, PT Karya Maritim Makmur yang bergerak di bidang industri pembuatan, perbaikan dan pemotongan (scrap) kapal pada lahan seluas 50 hektare di Tanjung Melolo, Desa Pangke dengan nilai investasi Rp25 miliar serta membutuhkan tenaga kerja sebanyak 150 orang.
PT Kota Baru Karimun akan menginvestasi modalnya untuk membangun kota baru di Pulau Karimun Besar dengan total investasi mencapai 100 miliar dengan luas lahan 10 hektare dan tenaga kerja sebanyak 150 orang.
Sementara itu, PT Karimun Kostal Maritim yang bergerak di bidang industri galangan kapal akan mendirikan usahanya di Kelurahan Sei Raya, Meral pada lahan seluas 200 hektare. Nilai investasi yang akan ditanamkan perusahaan ini sekitar Rp500 miliar dengan jumlah tenaga kerja mencapai 2.000 orang.
Terakhir, PT Saipem Indonesia Karimun Branch, perusahaan fabrikasi dan "offshore" asal Italia menandatangani MoU terkait penempatan, pendidikan dan pelatihan tenaga kerja lokal di perusahaan tersebut.
PT Saipem dengan nilai investasi mencapai Rp3,7 triliun merupakan perusahaan pertama dan terbesar di FTZ Karimun, tepatnya di Desa Pangke dan saat ini menyerap tenaga kerja lokal sebanyak 1.135 orang dan 120 tenaga kerja asing.
Direktur PT Citra Putra Mandiri Raja Sapta Oktohari mengatakan telah memutuskan untuk menanamkan modal di Karimun karena berada pada posisi yang strategis dengan berbatasan langsung dengan Singapura, Malaysia dan Selat Malaka.
Okto yang juga Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia mengatakan, Karimun sebagai gerbang Indonesia di perbatasan memiliki potensi dalam pengembangan investasi bidang penyulingan minyak dan pariwisata.
"Kami berharap investasi ini tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, tetapi mendukung pertumbuhan ekonomi secara nasional," kata dia.
Bupati Karimun Nurdin Basirun mengatakan, penandatangan MoU delapan perusahaan merupakan kado ultah Karimun ke-13.
Dengan kehadiran delapan perusahaan itu, menurut dia makin mempercepat pertumbuhan investasi yang diarahkan pada pengembangan sektor jasa kepelabuhan, kemaritiman dan jasa terpadu.
"Pengembangan jasa kemaritiman sangat strategis karena posisi Karimun yang berhadapan dengan Selat Malaka, Singapura dan Malaysia. Pemerintah daerah mengharapkan Pulau Karimun Anak yang menjadi salah satu lokasi investasi menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di Karimun, bahkan kami optimistis akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi nasional," ucapnya.
Gubernur Kepri HM Sani mengatakan pesatnya pertumbuhan investasi di FTZ Karimun diharapkan mendorong tumbuhnya perekonomian masyarakat.
"FTZ Karimun yang terus berkembang dan maju diharapkan dapat menumbuhkan industri turunan dan mengurangi angka pengangguran," katanya. (ANTARA)
Editor: Jo Seng Bie
Komentar