Batam (ANTARA) - Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Kepulauan Riau (Kepri), Amsakar Achmad menilai peningkatan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) menandakan kemampuan pelaku usaha atau investor lokal semakin kuat berinvestasi di daerah.
“Soal PMDN atau PMA (Penanaman Modal Asing) prinsipnya sama. Kalau PMDN sekarang trennya meningkat, itu menandakan pelaku usaha dalam negeri sudah punya kemampuan untuk berinvestasi di berbagai sektor,” ujar Amsakar Achmad di Batam, Senin.
Berdasarkan data BP Batam, realisasi investasi hingga triwulan III tahun 2025 mencapai Rp54,47 triliun, atau 91 persen dari target Rp60 triliun.
Baca juga: Wakapolda Kepri: Keteladanan Pahlawan menjadi inspirasi Polri
Capaian PMDN terus menunjukkan peningkatan signifikan sepanjang tahun, dengan 40,6 persen total investasi di triwulan 2 berasal dalam negeri.
Berdasarkan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM), realisasi investasi Batam mencapai Rp15,48 triliun pada triwulan III 2025, tumbuh 123,3 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Amsakar menegaskan meskipun BP Batam memiliki mandat untuk mendorong PMA peningkatan PMDN tetap membawa dampak positif terhadap ekonomi daerah.
“Kami melihat tren investasi yang masuk, baik PMA maupun PMDN, sama-sama berkontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi daerah dan semakin terbukanya kesempatan kerja,” katanya.
Baca juga: Dispensasi nikah di Pengadilan Agama Natuna didominasi kasus hamil pranikah
Ia juga menyangkal bahwa turunnya investasi asing disebabkan oleh penutupan beberapa kantor cabang BP Batam di luar negeri.
“Soal kantor cabang di luar negeri, sejauh ini tidak ada masalah. Media komunikasi kita banyak, dan kantor hanyalah salah satu jalan pembuka. Ada banyak cara lain untuk menyampaikan kondisi investasi Batam,” ujar Amsakar.
Baca juga:
SD Batam terapkan sistem pindah kelas gunakan papan interaktif digital
Kemenag sebut kuota Haji reguler Kepri tahun 2026 sebanyak 1.085 orang

Komentar