BPBD Natuna imbau masyarakat waspadai cuaca ekstrem dan pohon tumbang

id Cuaca ekstrem Natuna,Kepri,Banjir Rob,Pulau Serasan,BPBD

BPBD Natuna imbau masyarakat waspadai cuaca ekstrem dan pohon tumbang

Pohon tumbang akibat angin kencang di Pulau Serasan pada Senin (7/7/2025). ANTARA/HO-Pemkab Natuna

Natuna (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem menyusul sejumlah kejadian, seperti rumah rusak dan pohon tumbang, akibat angin kencang yang melanda wilayah tersebut.

Kepala Pelaksana BPBD Natuna Raja Darmika ketika dikonfirmasi dari Natuna, Selasa, mengatakan angin kencang disertai hujan yang terjadi pada Senin (7/7) telah menyebabkan beberapa rumah di Kecamatan Serasan dan Kecamatan Serasan Timur mengalami kerusakan ringan. Meski demikian tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

Untuk mencegah terjadinya korban jiwa maupun kerugian materiil terhadap kejadian serupa, lanjut dia, masyarakat disarankan untuk menebang pohon yang berpotensi tumbang di sekitar rumah, mengurangi aktivitas di luar ruangan saat cuaca buruk, membangun atau memperkuat rumah agar tahan terhadap cuaca ekstrem.

Baca juga: Pemerintah pusat mulai perbaiki Asrama Haji Natuna untuk Sekolah Rakyat

“Cuaca ekstrem terjadi di Pulau Serasan, menyebabkan sejumlah pohon tumbang dan rumah warga mengalami kerusakan,” ucap Raja Darmika.

Selain angin kencang, menurutnya, beberapa wilayah di Natuna juga berpotensi terdampak banjir rob. Wilayah-wilayah tersebut meliputi Pulau Bunguran, Pulau Laut, Pulau Seluan, Pulau Tiga, Pulau Tiga Barat, Pulau Midai, Pulau Subi, Pulau Panjang, dan Pulau Serasan.

Raja menjelaskan banjir rob diperkirakan akan terjadi pada 10-12 Juli 2025, sebagai dampak dari fenomena fase bulan purnama yang jatuh pada 10 Juli 2025, yang berpotensi meningkatkan ketinggian air laut secara signifikan.

“Masyarakat di wilayah pesisir diimbau untuk tetap waspada dan siaga dalam mengantisipasi dampak pasang maksimum air laut,” ucap dia.


Baca juga:
Kejari Natuna tetapkan tersangka kasus korupsi rehabilitasi mangrove

Kementerian Agama bangun gedung Sekretariat FKUB di Natuna

Pewarta :
Editor: Yuniati Jannatun Naim
COPYRIGHT © ANTARA 2025


Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE