Batam (ANTARA) - Tim pencarian dan pertolongan (SAR) gabungan berhasil menemukan jenazah Rivaldo, pemuda yang diduga melompat dari Jembatan 1 Barelang, Kota Batam, Kepulauan Riau, Selasa.
“Korban ditemukan pukul 14.30 WIB dalam kondisi meninggal dunia,” kata Komandan Pos SAR Kota Batam, Dedius.
Ia menyebut jenazah korban ditemukan berjarak 500 meter dari lokasi korban melompat di Jembatan 1 Barelang.
Saat ditemukan, kondisi tubuh korban dalam keadaan utuh dan masih bisa dikenali dengan mengenakan baju futsal bertuliskan namanya.
“Untuk wajah sudah rusak, tapi badan masih utuh. Korban mengenakan baju futsal yang ada namanya,” kata Dedius.
Baca juga: Ditjenim Kepri perketat pengawasan orang asing di perbatasan
Jenazah korban ditemukan pada hari kedua operasi SAR dilakukan, dengan memperluas area pencarian menjadi 3 mil dari titik awal jatuhnya korban.
Korban dilaporkan oleh saksi mata yang melihatnya melompat dari Jembatan 1 Barelang, meninggalkan sepeda motor dan juga dompetnya pada Senin (11/8).
"Jenazah korban dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Kepri," kata Dedius
Kapolsek Sagulung Iptu Husnul Afkar mengatakan, dari hasil laporan masyarakat serta gelagat yang ditunjukkan korban sebelum lompat dari jembatan mengindikasikan adanya upaya bunuh diri.
Polisi telah menelusuri identitas dan kerabat korban dari KTP yang ditinggalkan serta sepeda motor yang digunakan.
“Dugaan ini adalah upaya bunuh diri, karena ada yang melihat dia terjun dari jembatan,” ujar Husnul.
Sementara itu, ditemukan jejak digital melalui unggahan Instragram milik Rivaldo dengan akun @_rhlsptwn.
Baca juga: Imigrasi Tanjungpinang deportasi 15 WNA Tiongkok karena langgar izin tinggal
Dalam unggahan tersebut Rivaldo meninggalkan pesan meminta maaf kepada teman-teman terdekatnya. Ia mengatakan kalau dirinya sudah tidak tertolong lagi dengan penyakit asam lambung kronis yang dideritanya.
Dia menyebut sudah tidak punya keluarga untuk jadi tempat cerita sehingga semua yang dirasakannya hanya bisa dipendamnya sendiri.
Selain itu, ia juga berpesan agar teman-temannya berhenti menormalisasikan tidak makan hanya untuk kepentingan sia-sia seperti bermain judi daring atau membiayai hidup orang lain yang belum tentu menjadi pasangan hidup.
Dia juga menuliskan agar sebaiknya laki-laki itu bercerita tidak memendam semuanya sendiri karena terasa berat menanggungnya tanpa menceritakan apa yang dirasakan.
“Jangan sampai kalian jadi korban selanjutnya,” tulis Rivaldo.
Baca juga:
Pemprov Kepri dan Kementerian PUPR lanjutkan penataan kawasan Pulau Penyengat
Kementrans bangun Kampus Patriot di Rempang

Komentar