Pelaku usaha mikro Kepri antusias ikuti talkshow GMP bertajuk "UMKM Ekspor"

id Kepri,batam ,GMP,UMKM Ekspor ,pelaku ,usaha,bank indonesia,pasar,global

Pelaku usaha mikro Kepri antusias ikuti talkshow GMP bertajuk "UMKM Ekspor"

Para narasumber dalam talkshow Gebyar Melayu Pesisir (GMP) 2025 bertajuk “Produk Halal”, yang diselenggarakan Bank Indonesia (BI) Kepri (23/8/2025) (ANTARA/Jessica)

Batam (ANTARA) - Pelaku usaha mikro antusias dalam mengikuti talkshow Gebyar Melayu Pesisir (GMP) 2025 bertajuk “Produk Halal”, yang diselenggarakan Bank Indonesia (BI) Kepri.

Pelaku UMKM Batam Masaif Snack Maisurya Putri di Batam, Sabtu menilai kegiatan talkshow GMP 2025 sangat bermanfaat baginya dalam meningkatkan pengetahuan dalam menuju pasar ekspor.

Selain itu, ia juga menyampaikan GMP juga menjadi salah satu wadah untuk branding produk yang dihasilkan.

“Selama kegiatan yang diadakan BI itu sangat bermanfaat sekali untuk saya, dari mulai pembiayaan, memberikan jalan untuk bisa mencapai ekspor. Dan pokoknya disini bisa untuk branding produk kita, untuk bisa dikenal oleh masyarakat Batam. Saya selaku UMKM sangat berterima kasih kepada BI,” ujar Maisurya.

Masaif Snack merupakan produk keripik pangsit olahan ebi dengan berbagi pilihan, yang dimulai pada tahun 2019.

Ia menjelaskan meskipun produknya belum mencapai pasar global secara langsung, tetapi saat ini produknya telah menjadi pilihan oleh-oleh para turis mancanegara asal Singapura dan Malaysia.

“Kalau ekspor sudah tapi mereka hanya hand career, mereka bawa kalau lagi singgah ke Batam. Kalau buat ekspor langsung, itu harus ada dokumen pendukung, tapi kami sudah ada costumer di Singapura dan Malaysia,” ujar dia.

Kata Maisurya, produk Masaif Snack saat telah mencapai pasar retail modern hingga pusat oleh-oleh di Batam.

Bahkan ia juga membuka mini galery di Tanjung Piayu, agar para turis bisa mampir dan membeli produk Masaif Snack.

“Harapannya dengan adanya kegiatan GMP ini tentunya produk pelaku UMKM ini bisa ekspor, lebih luas lagi pemasaran kami. Tidak hanya di Batam, tapi juga di negara tetangga,” kata Maisurya.

Sementara itu, pembeli produk UMKM Indonesia untuk Singapura, Evelina, yang juga sebagai narasumber talkshow GMP 2025 bertajuk “UMKM Ekspor” mengungkapkan rasa kagum terhadap program-program BI Kepri dalam mendukung pelaku UMKM di wilayah setempat.

“Sangat kagum dengan program-program dari BI yang sungguh-sungguh wow luar biasa. Jadi bapak dan ibu (pelaku UMKM) seharusnya bersyukur kalau misalnya sudah menjadi anggota UMKM binaan dari BI karena mereka dengan program yang luar biasa dari scratch dari awal sampai akhir final UMKM-UMKM bisa jualan ekspornya,” kata dia.

Evelina, merupakan perwakilan dari Toko Indo, sebuah bisnis yang bergerak dalam pemenuhan produk asli Indonesia untuk di Singapura.

Ia menyebutkan hampir seluruh produk yang dijual di Toko Indo hampir keseluruhan adalah produk yang impor langsung dari Indonesia.

“Hanya ada sekitar kurang lebih 0,5 persen yang bukan dari Indonesia tapi tetap dengan rasa Indonesia, jadi orang Indonesia yang membuka usaha yang dia dapurnya ada di Johor tapi mempunyai usaha di Singapura, jadi itu sebagian yang kami ambil,” ujar dia.

Tak jarang, mayoritas pelanggan dari Toko Indo merupakan WNI yang tinggal di Singapura.

“Ada yang sebagai TKW, ada yang sebagai profesional, ada yang tinggal tetap di sana sebagai permanent resident, lalu pelajar dan juga orang Indonesia yang sudah menjadi warga negara Singapura. Itu mayoritas customer kami. Lalu ada juga orang Singapura yang mulai mencari produk-produk Indonesia,” ujar dia.

Pewarta :
Editor: Jessica Allifia Jaya Hidayat
COPYRIGHT © ANTARA 2025


Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE