Banjarmasin (ANTARA) - Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) mengatakan kotak hitam atau black box pada helikopter BK117 D3 yang jatuh di kawasan hutan Desa Emil Baru, Mentewe, Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, masih bisa terbaca 99 persen.
“Tadi pagi kotak hitam sudah diserahkan ke Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). KNKT menyatakan kotak hitam dalam keadaan bagus dan data bisa terbaca 99 persen,” kata Direktur Operasi Basarnas Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo di Banjarmasin, Jumat.
Ia menyebut kotak hitam itu diberikan kepada KNKT untuk kepentingan penyelidikan apa penyebab helikopter mengalami kecelakaan dan kemungkinan-kemungkinan lainnya.
Baca juga: Tim SAR gabungan evakuasi potongan jasad korban heli jatuh
“Kewenangan menyelidiki kecelakaan helikopter ada di lembaga KNKT,” ujar Yudhi.
Dia menuturkan kotak hitam itu ditemukan masih menempel di bagian ekor helikopter yang tidak hancur, sementara bodi helikopter hangus.
Dalam operasi pencarian, Yudhi mengatakan Tim SAR menemukan kotak hitam itu beberapa meter dari bangkai helikopter pada Kamis (4/9) sekitar pukul 15.10 WITA di tengah upaya evakuasi jasad korban.
Sedangkan bangkai helikopter ditemukan di titik 03° 5’6” S – 115° 37’39.07” E, kawasan hutan sekitar Desa Emil Baru, Kecamatan Mentewe, Tanah Bumbu, Kalsel, pada Rabu (3/9) sekitar pukul 14.45 WITA, sejak hilang kontak pada Senin (1/9) sekitar pukul 08.54 WITA.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Basarnas: Kotak hitam helikopter jatuh di Kalsel terbaca 99 persen

Komentar