Tanjungpinang (ANTARA) - Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) bersama Bank Riau Kepri (BRK) Syariah menggelar kegiatan Safari Haji bertujuan mengedukasi masyarakat tentang pengelolaan dana haji serta menyosialisasikan pentingnya mendaftar haji sejak usia muda.
"Kami mendorong anak-anak usia muda, milenial dan Gen Z mendaftar haji agar saat berangkat usia sudah matang, kesehatan prima, dan kondisi keuangan memadai," kata Deputi Penghimpunan BPKH Juni Supriyanto dalam bincang wicara "Safari Haji" di Aula Wan Seri Beni Pulau Dompak, Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri), Senin.
Ia mengatakan BPKH terus membangun sinergi bersama BRK Syariah, dan para pemangku kepentingan untuk meningkatkan pelayanan haji.
Ia menekankan amanah Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2014 untuk memastikan pelayanan haji terbaik bagi jamaah.
"Kami selalu mendorong agar bank pembangunan daerah BRKS menjadi tuan rumah di daerah sendiri, jadi Bank Penerima Setoran (BPS) nomor satu di Provinsi Riau dan Kepri," ujar dia.
Juni juga mengapresiasi peningkatan signifikan jumlah pendaftar haji melalui BRK Syariah. Pendaftar haji melalui bank tersebut naik 83 persen dari tahun 2024 mencapai 4.071 orang.
Selain untuk memperkenalkan BPKH sebagai pengelola dana haji kepada masyarakat, kata dia, kegiatan Safari Haji juga ditujukan memberikan edukasi mengenai istitha'ah (kesiapan fisik dan finansial) serta memberikan pembaruan kebijakan perhajian, baik di Indonesia maupun Arab Saudi.
Pada kesempatan ini, pihaknya turut mengenalkan aplikasi BPKH Apps untuk mempermudah jamaah memantau rekening hajinya. Aplikasi ini tersedia di Android dan iOS.
Baca juga: KPKNL Batam edukasi layanan lelang, perbarui wawasan dan kepastian hukum
"Aplikasi ini memungkinkan jamaah melihat mutasi rekening, saldo, nilai manfaat, dan estimasi keberangkatan," ujarnya.
Ia mengatakan total dana haji yang dikelola BPKH saat ini mencapai Rp173 triliun, di mana sekitar Rp39 triliun berada di bank syariah. Sisanya diinvestasikan dalam bentuk surat berharga, investasi langsung, dan emas.
"Sedangkan nilai manfaat yang telah didistribusikan mencapai Rp7,1 triliun, dan Rp2,1 triliun dialokasikan untuk jemaah tunggu," katanya.
Gubernur Kepri Ansar Ahmad menegaskan komitmen pemerintah menghilangkan stigma negatif penyelenggaraan haji di masa lalu.
Ia mengajak pemangku kepentingan terkait untuk meningkatkan pelayanan dari hulu ke hilir, mulai dari pendaftaran, pemberangkatan, hingga pengelolaan dana.
Jika dikelola dengan baik, BPKH bisa memberikan kontribusi bagi umat.
"Keberadaan BPKH sangat penting dalam menjamin pengelolaan keuangan haji yang spektakuler, dikelola dengan baik, dan produktif," ucap dia.
Melihat besarnya biaya perjalanan ibadah umrah jamaah Indonesia yang mencapai Rp60-70 triliun, ia mengusulkan BPKH bekerja sama dengan pihak Imigrasi guna memastikan pemberangkatan jamaah umrah harus melalui Indonesia, tanpa perlu menyeberang ke negara tetangga, seperti Singapura.
"Harapannya ini dapat dievaluasi dan disiasati agar ke depan biaya umrah lebih terjangkau," kata Ansar.
Baca juga: BC Batam himpun penerimaan Rp624,5 miliar didukung inovasi digital
Baca juga: Kapal pembawa 86 kontainer tujuan Batam karam di perairan Sunda Kelapa

Komentar