Batam (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau mengantisipasi kenaikan harga cabai di wilayah tersebut disebabkan dapat bencana yang melanda Sumatera (Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat).
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dispatan) Karimun Sukrianto Jaya Putra mengatakan pasokan cabai di wilayah tersebut sebagian besar di pasok dari daerah Sumatera.
“Pasti (bencana Sumatera) berdampak untuk harga kebutuhan pokok di Karimun, karena dipasok dari daerah Sumatera Barat dan Sumatera Utara, juga ada yang dari Aceh, salah satunya cabai sudah mulai naik ini,” kata Sukrianto dikonfirmasi di Batam, Selasa.
Dia mengatakan, harga cabai merah keriting saat ini Rp90 ribu sampai dengan Rp100 ribu per kg, cabe rawit merah atau cabe rawit setan Rp70 ribu per kg, sedangkan cabai rawit hijau sekitar Rp60 ribu per kg.
Menurut Sukrianto, kondisi ini sudah menjadi atensi Pemerintah Kabupaten Karimun. Rencananya, Rabu (3/12), dilaksanakan rapat koordinasi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) yang dipimpin oleh Bupati Ing Iskandarsyah.
“Rapat TPID nanti membahas teknis terkait bencana ini, dan mitigasinya untuk harga kebutuhan pokok di Karimun,” katanya.
Selain itu, Pemkab Karimun juga memenuhi kebutuhan cabai di daerah tersebut lewat gerakan Perkarangan Pangan Bergizi yang sudah dikembangkan sejak awal 2025.
Dia menyebut, ada 73 kelompok tani di Karimun yang menanam cabai di perkarangan rumahnya, ada yang menanam 450 batang cabe rawit, 270 batang cabai rawit dan 180 batang cabai rawit merah.
“Sekarang sudah panen, tapi jujur ini belum bisa mencukupi untuk menghadapi Natal dan tahun baru, karena Karimun memang bergantung pasokan dari luar daerah,” katanya.
Upaya lainnya, lanjut dia, sudah meminta agar Dinas Perdagangan (Disperindag) Karimun mencari alternatif pemasok lain dari wilayah Timur.
“Selama ini memang pasokan Karimun dari daerah-daerah di barat seperti Aceh, Sumut dan Sumbar. Tapi ini sedang dicarikan alternatif dari daerah Timur seperti Lombok. Disperindag sudah berkoordinasi dengan distributor,” ujarnya.
Sukrianto menambahkan selain cabai, harga pangan lainnya seperti beras masih stabil, begitu juga dengan telur dan ayam, yang 80 persen di pasok dari wilayah tersebut, sisanya dari Batam.
Menurut dia, apabila harga kebutuhan pokok di Batam mengalami kenaikan, otomatis di Karimun juga terdampak.
“Upaya pengendalian terus dilakukan, saat ini Disperindag juga melaksanakan harga pangan murah untuk beberapa bahan pokok prioritas,” kata Sukrianto.

Komentar