Batam (ANTARA) - Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Nongsa 3 Batu Besar yang dikelola oleh Yayasan Kemala Bhayangkari Kepolisian Daerah Kepulauan Riau (Polda Kepri) memanfaatkan libur sekolah untuk mengevaluasi kemampuan para relawan dapur.
Kepala Dapur SPPG Nongsa 3 Batu Besar Eva Andriani dikonfirmasi di Batam, Sabtu, menjelaskan selama musim libur ini Dapur SPPG Nongsa 3 Batu Besar masih beraktivitas pada saat produksi menu basah, yakni pada hari Senin dan Kamis. Sedangkan penyiapan menu kering dilakukan pada siang harinya.
Waktu luang ini dimanfaatkan oleh SPPG untuk meningkatkan kapasitas relawan dapur dalam hal penanganan produk pangan, serta SOP dapur yang higienis dan steril.
“Jadi selama tiga hari ini kami mereview (mengulas) ilmu-ilmu relawan,” kata Eva.
Dia mengatakan sebelumnya para relawan yang bekerja di dapur sudah mengikuti pelatihan tentang pengelolaan pangan, sehingga ilmu yang sudah diajarkan diulas kembali untuk meningkatkan kapasitas para relawan.
“Kami juga sosialisasikan kebijakan halal, kami sosialisasi penggunaan APD, sosialisasi cara cuci tangan,” ujarnya.
SPPG Polda Kepri mempekerjakan 46 orang relawan, yang terdiri atas devisi persiapan sebanyak delapan orang, pengolahan delapan orang, bagian pengemasan (packing) 11 orang, pengemudi empat orang, keamanan satu orang, satu petugas kebersihan, satu asisten dapur dan satu relawan laboratorium.
“Jadi musim libur ini kesempatan kami mereview ulang kemampuan relawan-relawan apakah masih ingat. Khawatir kalau tidak direview mereka lupa menerapkan SPO-nya,” sambung Eva.
Mulai dari tanggal 22 Desember 2025, Dapur SPPG Polda Kepri tidak memproduksi dan mendistribusikan Makan Bergizi Gratis (MBG) kepada sekolah.
Eva menjelaskan, selama libur sekolah, seluruh SPPG diinstruksi oleh Badan Gizi Nasional (BGN) pusat untuk menyalurkan MBG kepada penerima manfaat tanpa terkecuali, baik itu sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, hingga balita atau kelompok (B3), dengan catatan cara pemberiannya dilakukan seminggu dua kali.
Selama libur sekolah, lanjut dia, MBG didistribusikan pada hari Senin dan Kamis dengan jadwal satu makanan basah (siap santap) dan dua menu makanan kering (kemasan). Begitu juga di hari Kamis.
“Jadi Senin diantarkan satu makanan basah, dua makan kering untuk hari Selasa dan Rabu. Kemudian hari Kamis dikirim satu menu basah dan dua menu kering untuk hari Jumat dan Sabtu,” jelasnya.
MBG untuk sekolah, kata dia, tidak diantarkan dikarenakan beberapa sekolah tidak mau menerima dengan alasan siswa dan guru banyak yang pulang kampung selama libur sekolah. Sehingga, sekolah khawatir tidak bisa menghandle pendistribusian MBG.
“Kalau sekolah-sekolah tidak bersedia kami tidak mengirim (MBG), kebetulan seluruh sekolah di bawah naungan kami tidak ada yang bersedia, jadi kami hanya memproduksi MBG untuk B3,” ujarnya.
Dapur SPPG Nongsa 3 Batu Besar memasok MBG untuk 3.978 penerima manfaat, terdiri atas 17 sekolah dan tiga posyandu.

Komentar