Batam (Antara Kepri) - Bank Indonesia (BI) Kepulauan Riau menggandeng 35 bank umum yang beroperasi di Kota Batam untuk melayani penukaran uang tunai, demi memenuhi kebutuhan masyarakat jelang Lebaran.
"Kerja sama dengan perbankan dalam pelayanan kebutuhan uang tunai telah dilakukan di Batam dengan seluruh bank umum berjumlah 35 bank, Tanjungpinang 18 bank dan Karimun tujuh bank," kata Kepala Kantor Perwakilan BI Kepri Gusti Raizal Eka Putra di Batam, Rabu.
Bank-bank itu membatasi waktu pelayanan uang tunai hanya pada hari kerja mulai pukul 9.00 WIB hingga 11.00 WIB.
Dan untuk kabupaten kota lainnya di Kepri, penukaran uang dapat dilakukan pada jaringan kantor bank yang tersedia.
Dengan menggandeng bank umum, BI berharap dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.
Gusti Raizal menyatakan BI Kepri mempersiapkan uang kartal dan uang logam dengan berbagai pecahan dengan total Rp6,2 triliun. Jumlah itu relatif lebih besar dari perkiran kebutuhan masyarakat Kepri.
BI memperkirakan kebutuhan uang tunai saat Bulan Puasa 2016 mencapai Rp2,8 triliun atau meningkat 33 persen dibandingkan tahun lalu sebanyak Rp2,1 triliun.
"Oleh karena itu masyarakat Kepri tidak perlu khawatir dengan ketersediaan uang kartal dan uang logam yang berjumlah lebih dari cukup," kata dia.
Berdasarkan pengalaman, uang kartal yang paling diminati masyarakat jelang Lebaran adalah pecahan Rp10.000 dan Rp20.000, karenanya BI menyiapkan pecahan itu lebih banyak.
Di tempat yang sama Kepala Perwakilan Otoritas Jasa Keuangan Kepri Uzerysah mengatakan kerja sama yang dilakukan BI bersama perbankan merupakan upaya untuk memberikan layanan maksimal kepada masyarakat.
Namun ia menyarankan agar tahun depan, BI juga menggandeng Perum Pegadaian yang memiliki banyak kantor cabang di daerah.
"Tahun depan libatkan pegadaian, jadi menukar cukup di situ. Teknisnya gampang diatur," kata dia.
Semakin banyak pelayanan penukaran uang tunai, maka akan semakin bagus untuk meminimalkan perdagangan uang tunai yang banyak dilakukan pencari untung saat jelang Lebaran.
"Karena saat jelang Lebaran banyak yang mencari untung menjual uang tunai dengan mengambil untung 10 persen, uang senilai Rp100.000 dijual Rp110.000. Masyarakat, dari pada mengantre pilih itu," kata Uzer. (Antara)
Editor: Rusdianto
Komentar