Warga Kampung Harapan Swadaya Dirikan Dapur Umum

id Warga,bengkong,Kampung,Harapan,batam,Swadaya,Dapur,Umum,penggusuran,bakar,rumah,glory,home

Ini bukan Ruli (rumah liar). Lihatlah bangunannya, permanen. Kalau Ruli bangunannya tidak permanen
Batam (Antara Kepri) - Warga Kampung Harapan Swadaya Kecamatan Bengkong Kota Batam Kepulauan Riau mendirikan dapur umum di lapangan terbuka, demi membantu warga yang menjaga rumahnya dari rencana eksekusi penggusuran oleh aparat hukum.

"Kami sengaja mendirikan dapur umum di sini untuk makan dan minum bersama," kata warga Kampung Harapan Swadaya, Nur di Batam, Selasa.

Warga bertekad menjaga kampungnya bersama-sama agar tidak digusur.

Di dapur itu, para ibu menyiapkan minum. Perlengkapan masak telah digelar, meski sampai Selasa sore aktivitas belum dimulai.

Nur bercerita, warga telah tinggal di kampung itu sejak berpuluh tahun yang lalu.

Ia mengaku warga tidak pernah dipanggil untuk berdiskusi dengan pengembang terkait rencana penggusuran oleh pengembang.

Bahkan, warga tidak tahu proses hukum sengketa lahan, hingga tiba-tiba aparat hukum datang untuk menggusur dengan alasan telah mengantongi keputusan MA.

"Kami belum pernah bertemu dengan pengembang," katanya.

Warga Kampung Harapan Swadaya lainnya, Dea, mengatakan warga sepakat menolak digusur karena telah menempati lahan itu sejak puluhan tahun yang lalu.

"Saya lahir di sini, orang tua dan anak-anak saya di sini," kata ibu empat anak itu sambil menangis.

Ia menolak lahan yang ditempatinya disebut sebagai lahan ilegal. "Ini bukan Ruli (rumah liar). Lihatlah bangunannya, permanen. Kalau Ruli bangunannya tidak permanen," katanya.

Dea menyatakan terpaksa mengungsikan orang tua dan anak-anaknya yang masih balita ke rumah kerabat, karena kondisi di tempat tinggalnya tidak kondusif akibat bentrokan warga.

Ia berharap pemerintah segera membuat keputusan terbaik untuk sekitar 3.000 warga kampung itu.

Sementara itu, Kapolresta Barelang Kombes Pol Helmy Santika mensinyalir aksi tolak penggusuran oleh warga disusupi pihak yang tidak bertanggung jawab yang membawa bom molotov.

Kapolresta bersama pemerintah sepakat mengambil kebijakan menghentikan sementara kegiatan penggusuran, sambil menunggu hasil kesepakatan rapat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah yang digelar Rabu (9/11).

Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad berkomitmen untuk menyelesaikan persoalan warga sebagai bentuk kehadiran pemerintah di tengah masyarakat.

Ketua DPRD Batam, Nuryanto meminta warga berdoa dan memercayakan DPRD, Pemkot dan FKPD untuk mencari jalan terbaik. (Antara)

Editor: Rusdianto

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE