Dinkes Ketuk 1.500 Pintu Jaring Penderita TB

id dinkes,ketuk,pintu,jaring,penderita,tb

Semua program pemerintah dijalankan agar tidak ada lagi TB di Batam
Batam (Antara Kepri) - Dinas Kesehatan Kota Batam, Kepulauan Riau, menyambangi 1.500 rumah di pulau penyangga dan pulau utama untuk menjaring penderita tuberkulosis (TB) dalam program Ketuk Pintu yang dicanangkan Kementerian Kesehatan.
         
"Guna ketuk pintu adalah melacak dan menyaring penderita. Kami sudah laksanakan sebulan yang lalu," kata Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Batam Sri Rupiati di Batam, Kamis.
         
Dalam menjalankan program Ketuk Pintu, Dinkes Batam menyambangi 1.500 rumah, lebih banyak dari yang ditargetkan pemerintah pusat, yakni 1.300 rumah.
         
Dari 1.500 rumah yang diketuk, Dinkes mendapati sejumlah orang yang diduga menderita TB untuk diperiksa lebih lanjut.
         
"Semua program pemerintah dijalankan agar tidak ada lagi TB di Batam," kata Wali Kota Batam Muhammad Rudi dalam kesempatan yang sama.  
    
Ia mengingatkan tenaga kesehatan dari Puskesmas agar rajin turun ke lingkungan warga untuk mencegah penularan penyakit berbahaya itu.
         
"Untuk mengingatkan warga minum obat supaya penanggulangan TB bisa terbantu," kata dia.
         
Menurut dia, saat ini ada 883 orang penderita TB di Batam dan mereka tidak mungkin diisolasi. "Tapi kalau dibiarkan akan terus menular dan berserak di Batam ini," kata Wali Kota.
         
Di tempat yang sama,  mengatakan program ketuk pintu merupakan bagian dari ilmu "survailance".
         
Program Ketuk Pintu dilaksanakan serentak di 34 provinsi pada 2017 dengan target menjaring 500.000 rumah.
         
Selain untuk menjaring penderita TB, dalam program itu petugas puskesmas dan kader PKPU memberikan penyuluhan kepada warga untuk mewaspadai kemungkinan ada anggota keluarga yang terserang TB.
         
Gejala terserang TB antara lain batuk disertai demam berkepanjangan, batuk berdarah, sesak nafas, nyeri dada, badan lesu, dan tidak nafsu makan.(Antara)

Editor: Dedi

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE