Presiden Bangga dengan Soliditas TNI

id Presiden,Bangga,joko,widodo,Soliditas,TNI,latihan,pprc,natuna

Presiden Bangga dengan Soliditas TNI

Presiden Joko Widodo didampingi Gubernur Kepri Nurdin Basirun, berdiskusi dengan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dalam latihan puncak Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) di Natuna, Jumat (19/5). (antarakepri.com/Cherman)

Terutama di bidang Alutsista kita yang mau tidak mau harus diikuti karena teknologi yang perubahannya begitu cepat. Itulah yang harus kita ikuti
Natuna (Antara Kepri) - Presiden Joko Widodo merasa bangga dengan soliditas yang ditunjukkan para prajurit TNI dalam Latihan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) Tanjung Datuk, Kepulauan Natuna, Kepulauan Riau.

Hal tersebut ia sampaikan di hadapan sekitar 1.500 prajurit usai shalat Jumat dan santap siang di Aula Kartika, Pantai Kuale, Tanjung Datuk, Kepulauan Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, Jum'at (19/5).

"Di darat kita lihat, di laut bisa kita lihat, di udara juga bisa kita lihat betapa sangat terintegrasinya, terpadunya kerja sama di antara darat, laut, dan udara sehingga bisa memenangkan pertarungan di akhir," kata Presiden.

Namun, Presiden berpesan kepada seluruh prajurit TNI untuk tidak berpuas diri. Sebab masih banyak hal yang dinilai perlu diperbaiki dan dibenahi.

"Terutama di bidang Alutsista kita yang mau tidak mau harus diikuti karena teknologi yang perubahannya begitu cepat. Itulah yang harus kita ikuti," tuturnya.

Presiden menceritakan bagaimana teknologi berkembang begitu cepatnya. Menurutnya, saat sebagian orang masih mempelajari teknologi internet, sudah muncul di belahan dunia lainnya mobile internet. Tak berhenti sampai di situ, muncul lagi lompatan teknologi lainnya yang sedemikian cepat.

"Mobile internet kita baru melihat dan kita pelajari, sudah muncul lagi yang berikutnya, 'artificial intelligence', mesin cerdas yang ini juga harus kita ikuti, Perubahan-perubahan teknologi seperti itulah yang selalu harus diantisipasi," tambahnya.

Beliau juga tidak menginginkan TNI tertinggal dalam hal penguasaan teknologi dengan negara lainnya.

"Jangan sampai kita ditinggal oleh negara yang lain karena penguaasan teknologi kita yang terlambat," kata Jokowi.

Ia meyakini bahwa saat ini bukan lagi yang kuat mengalahkan yang lemah. Bukan pula negara besar mengalahkan negara yang kecil.

"Ke depan coba kita lihat, nantinya yang cepat akan mengalahkan yang lambat. Siapa yang cepat dalam hal apa pun akan dapat mengalahkan yang lambat. Negara yang cepat akan mengalahkan negara yang lambat," ucapnya.

Ia menambahakan TNI harus mampu melihat dan beradaptasi terhadap segala perkembangan zaman.

"Di lingkup TNI, Tentara Nasional Indonesia, kita juga harus melihat, memahami, mempelajari (perubahan) itu, setiap saat, baik detik, menit, hari maupun minggu," ucapnya.

Presiden Joko Widodo tiba di Bandar Udara Raden Sadjad, Kabupaten Natuna, sekitar pukul 09.24 WIB, Jum'at (19/5), setelah dua jam terbang dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta.

Presiden didampingi Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo beserta sejumlah petinggi TNI lainnya langsung menuju Bukit Tanjung Datuk dengan menggunakan helikopter Super Puma TNI Angkatan Udara.

Dia menyaksikan langsung latihan tempur PPRC TNI dan pertempuran darat. Latihan tempur kali ini dimaksudkan untuk menunjukkan kemampuan dan kekuatan TNI dalam menjaga keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Sebanyak kurang lebih 5.900 prajurit TNI terjun langsung dalam latihan tersebut,  di antaranya berasal dari Satuan Tugas Darat, Satuan Tugas Laut, Satuan Tugas Udara, Satuan Darat Lanjutan, Satuan Manuver Infanteri dan Kavaleri, Satuan Bantuan Tempur, dan Satuan Bantuan Administrasi.

Alat utama sistem senjata (Alutsista) yang dikerahkan dari tiga matra TNI di antaranya 1 KRI Kelas Sigma, 1 KRI Kelas LPD, 1 KRI Kelas Parchim, 4 Sea Rider Kopaska, 5 Tank Amfibi BMP 3F, dan 8 Panser Amfibi BTR50 M dari TNI Angkatan Laut.

Dan juga 1 FLT PTTA (Skd 51 Spo), 1 FLT BTU (4 pesawat), 1 FLT Sul (4 pesawat), 1 FLT Linud (9 pesawat C-130), 1 FLT Kdol/Dalpur/Taifib (1 pesawat CN-295), 1 FLT Jun Sandha (1 CN-295), dan 1 FLT Standby SAR (1 helikopter) turut diterjunkan oleh TNI Angkatan Udara.

Dalam latihan pertempuran darat, TNI Angkatan Darat mengerahkan setidaknya 15 unit Multi Kaliber Roket Astros, 6 unit Meriam 155 Cesar, 6 unit Meriam 76, 9 unit Giant Bow Arhanud, 2 unit Helikopter MI 17, 2 unit Helikopter MI 35, 10 unit Helikopter Bell 412, 18 unit MBT Leopard, 1 unit Recovery Tank, 1 unit Tank Avlb, 20 unit MI 13, 14 unit Tank Marder, 3 unit Panser Anoa Mo, 1 unit Panser Anoa Ko, 10 unit Jet Ski, 10 Unit Sea Rider, dan 2 unit kapal motor cepat.

Usai menyaksikan latihan tempur bersama Gubernur Se - Indonesia, Presiden Jokowi dalam jumpa pers, menyampaikan bahwa latihan PPRC sangat penting dan perlu.

"Kita ingin menujukkan betapa solidnya TNI mengadakan latihan dalam rangka pertahanan kita, dan menunjukkan kepada kita semua terhadap kesiapan TNI untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia," ujarnya.

Ia juga mengatakan persiapan untuk melaksanakan kegitan PPRC tidak mudah, dan dinilai TNI sangat siap menjaga wilayah NKRI.

"Latihan seperti ini sudah berjalan selama enam bulan, bukan hari ini saja. Sudah enam bulan dengan tahapan-tahapan yang pada hari ini tadi bisa kita lihat bersama betapa kesiapan baik di darat, laut, dan udara betul-betul dalam keadaan siap apabila diperlukan oleh negara," ujarnya.

Hadir pula mendampingi Presiden, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Hadi Tjahjanto, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Ade Supandi dan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Mulyono.

Selain itu dalam acara puncak pelatihan PPRC dihadirkan juga pejabat setempat Bupati Natuna Hamid Rizal, Camat Bunguran Utara Izhar, tokoh masyarakat serta masyarakat sekitar untuk bersama-sama menyaksikan jalannya latihan tersebut. (Antara)

Editor : Rusdianto

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE