Pemkot pertimbangkan retribusi pelabuhan pengumpan Sekupang

id pelabuhan sekupang

Pemkot pertimbangkan retribusi pelabuhan pengumpan Sekupang

Ilustrasi - Suasana di Pelabuhan Internasional Sekupang. (Antaranews Kepri/Joko Sulistyo)

Semestinya Pelabuhan Pengumpan Sekupang diperlakukan khusus, karena menjadi tempat singgah pelancong yang ingin melanjutkan perjalanan ke banyak destinasi wisata bahari.
Batam (Antaranews Kepri) - Pemerintah Kota Batam Kepulauan Riau mempertimbangkan untuk memberlakukan retrubusi di Pelabuhan Pengumpan Sekupang, untuk menambah penghasilan asli daerah.

"Sedang kami pelajari penerapannya, bisa saja diberlakukan pas pelabuhan," kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Batam, Yusfa Hendri di Batam, Selasa.

Pelabuhan Pengumpan Sekupang merupakan satu-satunya pelabuhan pengumpan di kota itu yang melayani penumpang menuju pulau-pulau penyangga bahkan hingga ke pulau tujuan pariwisata di Kabupaten Karimun.

Yusfa menyatakan dana pas pelabuhan yang terkumpul bisa digunakan untuk pemeliharaan pelabuhan, yang kini terkesan terbengkalai.

"Karena uangnya bisa untuk `maintanance`," kata dia.

Sampai saat ini, Pelabuhan Pengumpan Sekupang juga masih dikelola mandiri oleh Dinas Perhubungan. Padahal idealnya oleh unit pelaksana teknis sendiri, agar lebih profesional dan fokus.

Menurut mantan kepala dinas pariwisata kota Batam itu, semestinya Pelabuhan Pengumpan Sekupang diperlakukan khusus, karena menjadi tempat singgah pelancong yang ingin melanjutkan perjalanan ke banyak destinasi wisata bahari.

"Harus ada peningkatan manajerial," kata dia.

Yusfa menegaskan, aturan retribusi kepelabuhanan sudah diatur dalam Perda, sehingga tidak memerlukan aturan hukum baru.

"Pemungutan retsribusi jasa pelabuhan sudah ada Perda-nya, tinggal terapannya saja," kata dia.

Sementara itu, demi meningkatkan kenyamanan penumpang, Pemkot mendorong agar seluruh pelabuhan yang ada di Sekupang terkoneksi, yaitu pelabuhan internasional, pelabuhan domestik dan pelabuhan pengumpan, untuk memudahkan warga dan pelancong yang harus berpindah bandar laut.

"Kami minta agar terkoneksi, jadi wisman yang datang melalui pelabuhan internasional bisa langsung melanjutkan perjalanan ke domestik atau ke pengumpan, begitu juga sebaliknya," kata dia.

Saat ini, pelabuhan internasional dan domestik sudah terkoneksi. Sedangkan dari pelabuhan domestik menuju pelabuhan pengumpan masih terpisah.

Penumpang kapal domestik yang ingin melanjutkan pelayaran ke pulau penyangga harus berjalan ke luar untuk mencapai pelabuhan pengumpan.

Yusfa menyatakan sudah meminta BP Batam untuk membangun penyambung antar pelabuhan itu, demi memudahkan penumpang.

"Mereka sudah menyanggupi `connecting` pelabuhan yang digunakan turis dari pelabuhan internasional dengan tujuan ke pulau," kata dia.(Antara)

Editor : Pradanna Putra

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE