Karimun (Antaranews Kepri) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau akan memperluas peserta Festival Barongsai Internasional yang ditetapkan sebagai agenda pariwisata tahunan di Kabupaten Karimun.
"Kalau tahun ini ada beberapa tim dari Singapura dan Malaysia, tahun depan kami berharap peserta dari negara-negara lain, seperti Thailand, Brunei, atau Vietnam," kata Gubernur Kepri Nurdin Basirun di Tanjung Balai Karimun, Minggu.
Festival Barongsai Internasional digelar selama dua hari, yang secara resmi ditutup pada Sabtu (17/3) malam oleh Gubernur Nurdin Basirun. Sebanyak 12 tim barongsai berpartisipasi dalam festival tersebut, antara lain tiga tim dari Singapura, 1 dari Malaysia, 2 dari Batam, 1 Tanjungpinang, 1 Dabosingkep Lingga, 1 dari Tanjunguban Bintan dan tiga tim dari Kabupaten Karimun.
Nurdin menilai Festival Barongsai merupakan aset pariwisata di Karimun yang harus dilestarikan dan dikemas sedemikian rupa sehingga mampu menarik kunjungan wisatawan mancanegara maupun domestik ke Karimun.
"Kami berharap daerah-daerah lain di Indonesia juga bisa ikut serta dalam lomba ini. Hadiahnya juga akan kami perbesar," kata Nurdin.
Gubernur mengatakan pemerintah provinsi berupaya menggenjot sektor pariwisata menyusul lesunya perekonomian daerah setempat karena hanya bergantung pada industri yang pertumbuhannnya melemah akibat kondisi perekonomian global.
"Kepri punya wisata religius, wisata bahari dan lainnya yang bisa kita jual. Semua kabupaten dan kota punya potensi masing-masing di Tanjungpinang, Bintan, Karimun, Lingga, Natuna dan Anambas punya daya tarik wisata," kata dia.
Baca juga: Karimun gelar festival barongsai internasional
Dia berharap pengembangan sektor pariwisata tidak hanya didukung masyarakat, tetapi juga pemerintah kabupaten/kota berjalan seiring mengembangkan potensinya masing-masing.
Kepala Dinas Pariwisata Kepri Buralimar mengatakan, Festival Barongsai merupakan satu dari 10 event pariwisata di Karimun yang ditargetkan menjadi even berskala internasional.
"Tahun depan, kami akan perluas. Kami berharap negara-negara lain, termasuk Hong Kong dan Tiongkok mengirimkan tim barongsainya," kata dia.
Untuk itu, kata dia, pemerintah provinsi dan kabupaten akan menggencarkan promosi sehingga peserta festival tersebut bisa diikuti lebih banyak negara dan tentunya akan berdampak positif dalam meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara.
Menurut dia, festival barongsai yang digelar di Coastal Area, Tanjung Balai Karimun tersebut ditargetkan mendatangkan wisatawan sekitar 300 orang, dan dia yakin target tersebut tercapai.
"Dari jumlah peserta saja sudah berapa orang, jadi target 300 orang itu saya pikir sudah tercapai," kata dia.
Tahun depan, kata dia, Festival Barongsai akan dikemas lebih menarik sehingga berkelas dunia.
"Kami menggandeng FOBI (Federation Organization Barongsai Indonesia) dalam kegiatan sehingga festival ini berstandar internasional," kata dia.
Dia menyatakan akan menggandeng biro-biro perjalanan wisata untuk membantu mempromosikan festival barongsai, sebagai even wisata rutin setiap tahun.
"Kami akan promosikan jauh-jauh hari, sehingga hasilnya lebih maksimal. Tanggal pelaksanaannya juga harus jelas, dan harus ada target wismannya. Kemenpar akan `support` kalau jelas kegiatan dan targetnya," katanya.
Berdasarkan pantauan pada Sabtu (17/3), tim barongsai dari Singapura mampu memukau dan mendapat tepukan meriah dari seribuan penonton yang memadati pelataran panggung rakyat Putri Kemuning di Coastal Area.
Baca juga: Malaysia dan Singapura ikut festival barongsai Karimun
Tim barongsai Singapura Zhu Yun Gong menampilkan atraksi tari singa dengan keseimbangan tubuh yang tinggi melompat dan memanjat bangku yang disusun bertingkat di atas panggung.
Berdasarkan pengumuman dewan juri dari FOBI Kepri, tampil sebagai juara 1 tim barongsai dari Tanjungpinang yang bernama Bintan Dragon Lion & Athletic, juara 1 tim Persaudaraan Barongsai Batam dari Batam, juara 3 tim barongsai Zhu Yun Gong dari Singapura dan juara harapan tim barongsai Hoon Hong juga dari Singapura.
Juara 1 mendapat hadiah uang pembinaan dan tropi yang diserahkan Gubernur Kepri Nurdin Basirun.
Editor: Nusarina Yuliastuti
Komentar