PPL Seijang Tanjungpinang diancam orang tak dikenal

id PPL,pilkada tanjungpinang,kampanye,petugas pengawas pemilu

PPL Seijang Tanjungpinang diancam orang tak dikenal

Logo Badan Pengawas Pemilu.

Ada dua orang pria menggunakan sepeda motor juga, serempet motor saya, kemudian mengancam saya
Tanjungpinang (Antaranews Kepri) - Petugas Pengawas Pemilu Kelurahan Seijang, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Dara Martasia (27) diancam orang tak dikenal.

Kepada Antara di Tanjungpinang, Rabu, Dara mengaku peristiwa itu terjadi setelah ia mengawasi kegiatan kampanye terbatas yang dilakukan pasangan nomor urut 1, Syahrul-Rahma.

Ia diancam setelah motor yang dikendarainya diserempet oleh orang yang tidak dikenalinya.

"Ada dua orang pria menggunakan sepeda motor juga, serempet motor saya, kemudian mengancam saya," ucapnya dengan bibir bergetar.

"Awas kau," tambah Dara menirukan ucapan seorang pria yang dibonceng pria lainnya tanpa menggunakan helm.

Ia tidak dapat memastikan apakah ancaman itu berhubungan dengan pengawasan pilkada, urusan kantor atau lainnya.

Namun Dara mengaku mendapat ancaman melalui pesan aplikasi dari nomor tidak dikenal sebelum peristiwa itu terjadi.

Dara mengatakan mendapatkan firasat buruk sebelum peristiwa itu terjadi, kemudian ia menghubungi Rendi, suaminya dan Komisioner Bawaslu Tanjungpinang, Masfurqon.

"Saya tidak berani menoleh ke kiri atau ke kanan saat kendarai motor menuju rumah, karena takut. Saya hanya menangis saat hubungi suami," tuturnya.

Rendi pun meminta Dara berhenti di tempat ramai. Namun itu belum sempat dilakukannya lantaran motor sang pengancam lebih dulu menyerempetnya di simpang Jalan Sidoarjo, dekat dengan Markas Kepolisian Tanjungpinang.

Setelah peristiwa pengancaman itu, Dara terduduk di motornya hingga akhirnya Rendi dan Masfurqon datang ke lokasi kejadian. Foto Dara setelah peristiwa itu beredar di media sosial.

Dara yang sempat dirawat di RSUP Kepri tadi malam setelah sekitar setengah jam peristiwa itu tidak dapat menggambarkan secara rinci ciri-ciri kedua pria tersebut.

Dara hanya dapat memperkirakan logat dari kalimat yang disampaikan pria itu dari suku tertentu.

"Saya tidak jatuh dari motor waktu diserempet karena dapat menahan dengan kaki saya. Tapi saya takut," tuturnya.

Dara diizinkan dokter untuk keluar dari Unit Gawat Darurat RSUP Kepri pada Rabu dini hari setelah diberi obat penenang. Dokter menyarankan kepada Rendi, suami dari Dara agar korban dibawa ke psikolog karena mengalami trauma yang mendalam.

Rendi hari ini melaporkan peristiwa itu kepada pihak kepolisian yang didampingi tiga Komisioner Bawaslu Tanjungpinang.

Komisioner Bawaslu Tanjungpinang, Masfurqon, mengatakan, kehadirannya bersama kedua komisioner lainnya sebagai bentuk tanggung jawab lembaga terhadap Dara.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE