Lukita : Data BPS menggembirakan

id Data BPS,pertumbuhan ekonomi batam,kepala BP Batam,Lukita Dinarsyah Tuwo

Lukita : Data BPS menggembirakan

Kepala BP Batam Lukita Dinarsyah Tuwo (Antaranews Kepri/Messa Haris)

Tahun ini kita (BP Batam) menargetkan pertumbuhan ekonomi minimal di angka 4,5 persen
Batam (Antaranews Kepri) - Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam Lukita Dinarsyah Tuwo mengatakan, data pertumbuhan ekonomi Batam triwulan pertama tahun ini yang dirilis Badan Pusat Statistik Provinsi Kepri mencapai 4,47 persen, menggembirakan.

"Data BPS ini menggembirakan," kata Lukita, di Batam, Rabu.

Lukita mengatakan para 2017, pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepri hanya tumbuh 2,01 persen.  Khusus Batam, kata Lukita, investasi mulai meningkat dibandingkan 2017. Lukita berharap peningkatan investasi, terus berlanjut pada triwulan berikutnya. 

"Tahun ini kita (BP Batam) menargetkan pertumbuhan ekonomi minimal di angka 4,5 persen," ujar Lukita.

Menurut Lukita, belanja pemerintah daerah, BP Batam, pemerintah pusat di Batam biasanya akan bergerak pada kwartal berikutnya dan hal itu dinilainya sangat positif.

Lukita mengharapkan semua pihak dapat bersama-sama meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kota Batam. 

"BP Batam punya target BBM 27 yaitu Batam Bersatu Maju dalam dua tahun ekonomi  tumbuh tujuh persen," ujar Lukita. 

Namun kata Lukita ada beberapa upaya yang harus dilakukan untuk mencapai target tersebut, salah satunya net ekspor.

"Paling utama kita harus mendorong industri berorientasi ekspor dan kita optimistis dengan hal ini," papar Lukita.

Lukita menambahkan industri minyak dan gas (Migas) serta galangan kapal sempat menurun drastis pada 2016-2017. Guna membangkitkan industri tersebut kata Lukita perlu kerja keras.

BP Batam, kata Lukita, terus memberikan dukungan ke pemerintah pusat, terutama kewajiban agar menggunakan produksi dalam negeri. 

"Khususnya di migas dan mineral, saat mereka mau menggunakan peralatan, bisa diproduksi khususnya di Batam," kata Lukita.

Selain itu, kata Lukita, BP Batam menawarkan insentif atau cara pembayaran yang lebih murah bagi industri-industri tertentu yang sewa lahannya akan berakhir.

Bahkan, lanjut Lukita, sudah ada beberapa industri yang akan memperpanjang sewa lahannya meski masa penggunaannya masih lima hingga enam tahun lagi. 

"Kami siap memberikan diskon atau cara pembayaran yang lebih mudah," kata Lukita.(Antara)

Baca juga: Lima rekomendasi Kadin untuk pertumbuhan ekonomi

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE