Lakalantas selama mudik Lebaran turun 33 persen

id kecelakaan lalu lintas,lakalantas,arus mudik,lebaran,Operasi Ketupa Seligi ,Kapolda Kepri,Didid Widjanardi

Lakalantas selama mudik Lebaran turun 33 persen

Kapolda Kepri, Irjen Didid Widjanardi (ANTARA/Danna Tampi)

Kasus laka lantas yang terjadi sebanyak enam kasus, korban meninggal dunia tiga orang, luka berat lima orang, luka ringan 18 orang dan kerugian materiil Rp26 juta
Batam (Antaranews Kepri) - Jumlah kecelakaan lalu lintas (Lakalantas) selama mudik Lebaran 2018 di Provinsi Kepulauan Riau menurun 33 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

"Kasus laka lantas yang terjadi sebanyak enam kasus, korban meninggal dunia tiga orang, luka berat lima orang, luka ringan 18 orang dan kerugian materiil Rp26 juta," kata Kapolda Kepri, Irjen Didid Widjanardi, di Batam, Selasa. 

Didid mengatakan pada 2017 terjadi sembilan kasus dengan kerugian materil Rp45 juta. Sedangkan untuk kasus kriminal selama operasi, lanjut Didid, terjadi enam kasus, terdiri dari  curat dua kasus, curanmor dua kasus, penganiayaan satu kasus dan laka perairan satu kasus.

Sementara jumlah penumpang yang berangkat melalui pelabuhan laut, kata Didid, tercatat 510.416 orang dan kedatangan 459.957 orang. 

Sedangkan keberangkatan melalui bandara sebanyak 200.870 orang dan kedatangan 174.796 orang. "Harga tiket pesawat selama arus mudik maupun arus balik mengalami kenaikan rata-rata diatas 30 persen," ujar Didid. 

Selama Operasi Ketupat Seligi 2018, Polda Kepri telah melakukan serangkaian kegiatan dan langkah-langkah untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pangan.

"Secara umum stabilitas harga pangan dapat terjaga dan tidak terjadi kelangkaan bahan pangan," kata Didid.

Hal itu, lanjut Didid, diwujudkan berkat kerja sama dari semua instansi terkait seperti pemerintah Provinsi Kepulauan Riau, pemerintah Kabupaten/Kota, Bulog, Bea Cukai, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) dan Satgas pangan Polda Kepri serta satuan kewilayahan.

Sehingga, kata Didid, upaya penimbunan oleh kelompok kartel atau mafia pangan, maupun perilaku negatif lainnya yang mencoba menaikkan harga di atas harga yang ditetapkan, dapat diantisipasi.

Kedua pihaknya melakukan pengamanan dan kelancaran serta keselamatan arus mudik dan arus balik di wilayah Provinsi Kepulauan Riau. 

"Saya telah memberikan penekanan kepada seluruh personel yang bertugas di lapangan baik yang ada di pos pelayanan maupun pengamanan, agar benar-benar memberikan pelayanan, pengamanan dan pertolongan serta pemantauan secara cermat," 

Didid mengatakan pihaknya melakukan berbagai strategi bertindak yang telah ditetapkan dan telah diikuti dengan baik. Sehingga, kata Didid, arus mudik dan balik dapat berjalan dengan baik di seluruh wilayah Provinsi Kepulauan Riau.

Didid menyatakan untuk potensi bencana alam dan gangguan kamtibmas lainnya seperti curat, curas, curanmor, pencurian rumah kosong, begal, dan hipnotis, para Kasatwil sudah mengambil langkah langkah pre-emtif maupun preventif yang diperlukan sehingga bisa menekan potensi yang ada. 

"Saya berharap seluruh satuan kewilayahan dapat terus berkoordinasi dengan pihak TNI, Basarnas, BMKG dan pihak terkait guna mengantisipasi dan mewaspadai potensi yang akan terjadi dimasa yang akan datang," papar Didid.

Guna mengantisipasi potensi aksi terorisme, Polda Kepri kata Didid meminta seluruh jajaran untuk terus meningkatkan kegiatan deteksi intelijen, pengamanan tempat ibadah, pusat keramaian, Mako Polri, objek vital serta aspek keselamatan personel pengamanan lainnya. 

Sehingga lanjut, Didid, ancaman terorisme sampai saat ini di wilayah hukum Polda Kepri dapat dicegah. "Hal ini juga berkat kerjasama dengan aparat keamanan lainnya, pemerintah daerah dan seluruh elemen masyarakat," ujar Didid.

Didid memerintahkan kepada seluruh jajarannya untuk terus menerus meningkatkan kerjasama dengan rekan–rekan TNI, pemerintah daerah serta stakeholders terkait lainnya. 

Dalam Operasi Ketupat Seligi 2018, Polda Kepri menurunkan 1.081 personel pengamanan gabungan. Terdiri dari Polri, TNI, Pemda, serta pemangku kepentingan terkait dan elemen masyarakat lainnya. Dengan jumlah pos pengamanan sebanyak 25 lokasi dan pos pelayanan 21 lokasi.(Antara)

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE