Batam (Antaranews Kepri) - Association of the Indonesian Tours & Travel Agencies (ASITA) Provinsi Kepri mencatat 73,42 persen wisatawan mancanegara (Wisman) masuk ke Provinsi Kepulauan Riau melalui Kota Batam.
"Perlu diketahui dari jumlah turis yang datang ke Provinsi Kepri hingga Mei kemarin ada 944.536 orang dan 73,42 persen masuk melalui Batam," kata Ketua Asita Provinsi Kepri, Andika Lim, di Batam, Selasa.
Andika mengatakan Kota Batam memberikan kontribusi yang sangat besar untuk mendatangkan turis asing berkunjung ke Provinsi Kepri. Karena itu kata Andika, pihaknya berharap Pemkot Batam, BP Batam dan Provinsi Kepri dapat memberikan insentif kepada travel agen yang membawa wisman dalam jumlah besar.
"Misalnya ada travel agen yang bisa membawa turis 100 sampai 500 sekali datang harusnya diberikan insentif, sehingga kita bisa lebih banyak mendatangkan turis," kata Andika.
Kata Andika saat ini yang harus menjadi perhatian instansi terkait mengenai pariwisata di Kota Batam adalah menjaga objek wisata yang sudah ada dan membuat objek wisata baru.
Salah satu yang harus dijaga kata andika adalah tulisan Welcome To Batam (WTB). Menurut Andika WTB sudah menjadi magnet para turis yang berkunjung ke Kota Batam.
"Saya apresiasi BP Batam karena saat kita sampaikan bahwa ada pohon yang menutupi tulisan WTB langsung ditindaklanjuti oleh Kepala BP Batam dan sudah bersih dalam dua hari," kata dia.
Ia menambahkan para turis sedang berfoto dengan latar yang tulisannya jelas terlihat. Kata Andika sampai Mei 2018, jumlah turis yang berkunjung ke Kota Batam naik 11,01 persen.
"Jumlahnya itu mencapai 693.435 orang dan di 2017 pada periode yang sama hanya 624.659 orang," ucapnya.
Jumlah wisman yang berkunjung di Provinsi Kepri lanjut Andika hingga Mei 2018 naik 13,76 persen.
Sementara itu Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepri mencatat, wisman yang berkunjung ke Provinsi Kepulauan Riau pada Mei 2018 mencapai 153.312 orang atau turun 21,02 persen dibanding April.
BPS Kepri merilis penurunan jumlah kunjungan wisman selama Mei 2018 disebabkan penurunan jumlah kunjungan wisman dari dua pintu masuk yaitu Kota Batam dan Kabupaten Karimun.(Antara)
Komentar