Batam (Antaranews Kepri) - Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Provinsi Kepulauan Riau berencana akan membawa pelajar asing berwisata ke Kebun Raya Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau.
Ketua Asita Provinsi Kepri, Andika Lim, di Batam, Kamis, mengatakan untuk tahap awal pihaknya akan memperkenalkan Kebun Raya Batam kepada para siswa dari Singapura dan Tiongkok.
Para pelajar tersebut lanjutnya akan mempelajari ragam tumbuhan yang ada di Kebun Raya Batam.
"Kita berharapnya nanti di kebun raya ada lokasi untuk berkemah jadi bagi mereka (pelajar asing) bisa lebih lama tinggal Kebun Raya," katanya.
Andika menambahkan, dengan adanya lokasi berkemah nantinya para pelajar asing tersebut akan memiliki waktu lebih banyak untuk mempelajari ragam tanaman di Kebun Raya Batam.
Konsep lainnya yang akan ditawarkan pihaknya adalah dengan pola day trip atau perjalan sehari penuh di Kebun Raya Batam.
"Kita juga akan menawarkan wisata baru ini kepada wisatawan yang menyukai agriculture dan kita memang harus memiliki wisata seperti ini," paparnya.
Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati (IPH) LIPI, Enny Sudarmonowati, mengatakan Kebun Raya Batam akan memiliki logo pohon nibung atau oncosperma tigillarium.
Menurutnya pohon nibung mencerminkan ciri khas tananaman endemik di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau.
"Dengan menjadikan nibung sebagai logo Kebun Raya Batam kita bisa mendeclair sebelum diambil negara lain," katanya.
Menurutnya tanaman yang ada di Kebun Raya Batam harus dibudidayakan terutama nibung yang merupakan tanaman endemik di Kota Batam.
Kata Enny, negara-negara maju tidak banyak memiliki kekayaan hayati dan jika Nibung tidak dijadikan simbol di salah satu kebun raya di Indonesia, dikhawatirkan nantinya diklaim sebagai tanaman dari negara lain.
" Nibung ini banyak sekali potensinya, kita sengaja mencari dan akan menjadi logo dari kebun raya batam," ujarnya.
Enny mengatakan pihaknya akan mengeksplore manfaat dan kegunaan dari pohon nibung dari berbagai aspek.
Kata dia, Kebun Raya Batam sudah memenuhi lima fungsi sehingga dapat diresmikan.
Kelima fungsi tersebut lanjutnya yaitu sebagai lokasi konservasi, pendidikan lingkungan, penelitian, jasa ekosistem dan ekowisata.
"Selain ittu di sini sudah ada kelembagaan yang bentuk UPTD dan memiliki infrastruktur utama berupa kantor dan pintu gerbang," katanya.(Antara)
Komentar