Batam (Antaranews Kepri) - Badan Pengusahaan (BP) Batam mencatat masih ada sekitar 8.200 lahan yang mangkrak atau belum dimanfaatkan investor meski sudah memiliki hak pengalokasian.
Kepala BP Batam, Edy Putra Irawadi, di Batam, Jumat, mengatakan mangkrak yang dimaksudnya adalah dari sisi investasi bukan dari segi lahan.
"Ini sedang kita evaluasi kenapa investasinya tidak jalan dan kita panggil (investor) kenapa belum jalan," katanya.
Menurut dia, apabila investor tersebut memerlukan rekan kerja untuk membangun usahanya BP Batam akan mencoba membantu.
Namun jika si investor ingin merubah peruntukan lahan yang diberikan kepadanya, BP Batam juga akan melakukan perubahan peruntukan.
"Jadi lahan magkrak itu, saya lihat dari segi investasi bukan tanah dan yang tidak jalan itu sekitar 8.200 hektar," paparnya.
Dia mengatakan, salah satu investor yang bergerak di bidang perpipaan sudah memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) dan akan dikawal agar segera merealisasikan investasinya di Kota Batam.
"Itu yang pipeline (sudah memiliki NIB), tapi satu lagi ada yang belum tahu mau kemana dan buat apa, makanya sekarnag kita konsentrasi untuk melakukan evaluasi," tuturnya.
Saat ini lanjutnya, investor yang akan membangun industri di Batam akan lebih diarahkan untuk masuk ke sejumlah kawasan industri. Seperti Batamindo, Panbil dan Kabil.(Antara)
Berita Terkait
Bandara Batam layani 1.681 penerbangan selama mudik Lebaran
Kamis, 18 April 2024 18:37 Wib
Dubes Denmark: Batam punya indikator ekonomi yang impresif
Kamis, 18 April 2024 15:26 Wib
Wali Kota Batam berupaya tarik investor guna perluas lapangan kerja
Kamis, 18 April 2024 15:19 Wib
Batam jadi tuan rumah MTQH tingkat Provinsi Kepri
Kamis, 18 April 2024 14:38 Wib
Produk busana Indonesia tembus pasar Singapura
Kamis, 18 April 2024 9:12 Wib
Polda Kepri pastikan kesiapsiagaan bencana antisipasi cuaca ekstrem
Rabu, 17 April 2024 18:21 Wib
Kemenkumham Kepri gelar donor darah peringati Hari Bhakti Pemasyarakatan Ke-60
Rabu, 17 April 2024 16:36 Wib
Polda Kepri: Operasi Ketupat Seligi berjalan kondusif di Kepri
Rabu, 17 April 2024 15:56 Wib
Komentar