Lingga (ANTARA) - Workhshop tepuk tepung tawar (3T) yang digelar Lembaga Adat Melayu (LAM) Provinsi Kepulauan Riau, Kabupaten Lingga, mendapat sambutan positif dari berbagai kalangan masyarakat di Kabupaten Lingga, yang digelar pada Minggu (08/09), di Gedung Nasional Dabosingkep.
"Sedikitnya ada 75 orang tenaga pendidik utusan dari sekolah, mulai, TK, SD, SMP/MTs hingga SMA yang ada di lima kecamatan di pulau Singkep yang ikut pada kegiatan tersebut," kata Ketua LAM Kabupaten Lingga, Datok Muhammad Ishak, kepada Antara, Senin.
Kegiatan tersebut menurutnya, sebagai rangkaian dari sosialisasi T3 yang sudah menjadi warisan budaya tak benda (WBTB) Indonesia. Dengan respon yang begitu positif dari para peserta tersebut, memberikan semangat tersendiri bagi pengurus LAM Kabupaten Lingga, yang telah menjalankan program kerja LAM di tahun 2019.
Sebelumnya LAM Lingga juga menggelar kegiatan serupa di Daiklingga, yang diikuti kurang lebih 80 orang dari tiga kecamatan yang ada di seputaran Daiklingga.
"Setelah ini kita akan laksanakan juga di Selayar, Senayang dan beberapa kecamatan yang baru dimekarkan di Kabupaten Lingga," sebutnya.
Mengingat pentingnya mensosialisasikan tepuk tepung tawar, yang sudah menjadi WBTB pada tahun 2018 yang lalu, sehingga dibutuhkan peran masyarakat dan para tenaga pendidik di Kabupaten Lingga untuk menyampaikan hal ini kepada masyarakat.
"Pendidik juga merupakan bagian dari tokoh masyarakat, dan orang tua dari anak-anak di sekolah, ditambah lagi warisan budaya lokal akan segera masuk kurikulum muatan lokal di Lingga," jelasnya.
Pada kesempatan tersebut selain ketua umum LAM Lingga, hadir juga beberapa pengurus LAM lainnya, seperti datok H. Bahtiar Badri, H. Nadar Ali, H. Zulkifli, dan Sekretaris Umum LAM Datok Drs. Azmi.
Dalam kegiatan tersebut dijelaskan juga, praktek tentang adab tepuk tepung tawar, serta makna dan filosofi dari T3 tersebut.
"Untuk mudah menghapal urutan tepuknya, ingat saja Ke baka taki taka baki, ke - kening, baka - bahu kanan, taki - tangan kiri, taka - tangan kanan dan baki - bahu kiri," Ujar H. Nadar Ali salah satu wakil ketua LAM Lingga.
Selain itu dirinya juga mengingatkan yang lebih penting lagi dari T3 tersebut, adalah memahami makna dan nilai-nilai yang terkandung dalam setiap dan sasaran tepukan yang harus kita tanam dalam hidup dan kehidupan ini. (Antara)
Workshop tepuk tepung tawar dapat sambutan masyarakat
Untuk mudah menghapal urutan tepuknya, ingat saja Ke baka taki taka baki, ke - kening, baka - bahu kanan, taki - tangan kiri, taka -tangan kanan dan baki - bahu kiri,
Komentar