Kadisperindag Tanjungpinang sangkal kabar pasar dan swalayan ditutup

id COVID-19,corona,tanjungpinang,virus corona

Kadisperindag Tanjungpinang sangkal kabar pasar dan swalayan ditutup

Suasana pasar tradisional di Bintan Center, Tanjungpinang, Kepri. (ANTARA/Ogen)

Kita sudah bertemu dengan pengelola-pengelola pasar dan swalayan. Mereka tetap jalan. Jadi, isu itu tidak benar

Tanjungpinang (ANTARA) - Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Kota Tanjungpinang, Kepri, menyangkal kabar pasar tradisional dan swalayan di daerah setempat bakal ditutup untuk mengantisipasi merebaknya COVID-19.

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Tanjungpinang, Ahmad Yani, memastikan bahwa aktivitas jual beli di pasar tradisional maupun swalayan tetap jalan.

"Kita sudah bertemu dengan pengelola-pengelola pasar dan swalayan. Mereka tetap jalan. Jadi, isu itu tidak benar," kata Yani, Rabu.

Dia mengharapkan agar masyarakat tidak terpancing dengan isu-isu yang meresahkan seperti itu.

Namun, Yani tetap mengimbau pengelola pasar tradisional dan swalayan untuk mengikuti prosedur dalam pencegahan COVID-19.

Baca juga: AJI Kota Tanjungpinang gagas gerakan jurnalis lawan COVID-19

Baca juga: Tanjungpinang terima donasi Rp750 juta dan 2.400 rapid test COVID-19

Seperti, menyiapkan hand sanitizer, menyediakan tempat cuci tangan sesuai standar WHO, dan juga menjaga jarak antrean.

"Kita melihat setiap swalayan sudah ada papan pengumuman untuk menjaga jarak antrean satu meter, tapi pelanggan banyak melanggar itu," imbuhnya.

Padahal, lanjut Yani, aturan tersebut merupakan pelaksanaan imbauan dari wali kota agar membatasi jarak fisik.

Pihaknya meminta para pengelola untuk lebih tegas, terutama kasirnya diharapkan selalu memberikan informasi kepada pelanggan/pembeli apabila melihat jarak antrean terlalu dekat.

"Ketika melihat jarak antrean pembeli yang hendak membayar terlalu dekat, langsung tegaskan ke mereka untuk menjaga jarak," tegas Yani.

Baca juga: Jumlah pasien positif COVID-19 di Tanjungpinang bertambah satu

Baca juga: Tanjungpinang terima Rp750 juta dan 2.400 rapid test COVID-19

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE