Desa di Natuna sediakan gedung untuk karantina mahasiswa mudik
Natuna (ANTARA) - Desa Air Lengit, Kecamatan Bunguran Tengah, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau menyiapkan gedung karantina bagi mahasiswa yang mudik ke desa mereka.
"Sebagai persiapan, pemerintah desa bersama relawan telah melaksanakan gotong royong seperti pembersihan gedung dan sarana pendukung berupa air bersih dan tempat tidur," kata Kepala Desa Air Lengit, Kuswanto, Rabu.
Ia juga mengatakan, berdasarkan hasil rapat musyawarah bersama tim relawan COVID-19 Desa Air Lengit menyepakati bangunan sekolah MTs Baburrahmah sebagai tempat karantina mahasiswa asal desa mereka yang baru saja melakukan perjalanan dari luar daerah.
"Kita gunakan gedung sekolah MTs, dan segala sesuatunya sudah kita siapkan dengan menggunakan anggaran desa yang sebelumnya sudah kita lakukan revisi di perubahan APBDes," kata Kuswanto.
Menurut Kuswanto, saat ini sudah ada beberapa Mahasiswa dan warga yang bakal dikarantina di gedung sekolah MTs tersebut.
"Ada 6 orang warga kami yang baru saja tiba dari luar daerah. Rata-rata adalah mahasiswa. Besok sudah mulai ditempati," ungkapnya.
Sebagai bentuk tanggungjawab pemerintah desa, Kuswanto mengaku sudah menyiapkan fasilitas berupa layanan internet, makan minum tiga kali sehari, serta buah-buahan.
"Tidak hanya itu, untuk pengawasan kita melibatkan tim relawan dimana didalamnya ada unsur pemerintah desa, BPD, RT RW, tenaga medis dari Pustu, Babinsa dan Bhabinkamtibmas, serta relawan lainnya. Semoga upaya ini dapat memutus penularan virus Corona," pungkasnya.
"Sebagai persiapan, pemerintah desa bersama relawan telah melaksanakan gotong royong seperti pembersihan gedung dan sarana pendukung berupa air bersih dan tempat tidur," kata Kepala Desa Air Lengit, Kuswanto, Rabu.
Ia juga mengatakan, berdasarkan hasil rapat musyawarah bersama tim relawan COVID-19 Desa Air Lengit menyepakati bangunan sekolah MTs Baburrahmah sebagai tempat karantina mahasiswa asal desa mereka yang baru saja melakukan perjalanan dari luar daerah.
"Kita gunakan gedung sekolah MTs, dan segala sesuatunya sudah kita siapkan dengan menggunakan anggaran desa yang sebelumnya sudah kita lakukan revisi di perubahan APBDes," kata Kuswanto.
Menurut Kuswanto, saat ini sudah ada beberapa Mahasiswa dan warga yang bakal dikarantina di gedung sekolah MTs tersebut.
"Ada 6 orang warga kami yang baru saja tiba dari luar daerah. Rata-rata adalah mahasiswa. Besok sudah mulai ditempati," ungkapnya.
Sebagai bentuk tanggungjawab pemerintah desa, Kuswanto mengaku sudah menyiapkan fasilitas berupa layanan internet, makan minum tiga kali sehari, serta buah-buahan.
"Tidak hanya itu, untuk pengawasan kita melibatkan tim relawan dimana didalamnya ada unsur pemerintah desa, BPD, RT RW, tenaga medis dari Pustu, Babinsa dan Bhabinkamtibmas, serta relawan lainnya. Semoga upaya ini dapat memutus penularan virus Corona," pungkasnya.
Komentar