Tanjungpinang (ANTARA) - Karantina Pertanian Tanjungpinang, Kepri siap memfasilitasi ekspor produk olahan kelapa berupa Low Fat Dessicated Coconut (LFDC) atau tepung kelapa dari Kabupaten Bintan ke tiga negara yaitu Bangladesh, India, Jerman.
Kepala Karantina Pertanian Tanjungpinang Nurcahyo Nugroho, Kamis, mengatakan pada Januari 2021 ekspor LFDC telah berlangsung empat kali dengan total 81 ton dengan satu negara baru tujuan ekspor, yaitu Bangladesh yang berangkat pada tanggal 13 Januari 2020 .
Saat bersamaan, ekspor ke negara tujuan India sebanyak dua kali dengan volume 45 ton, dan satu negara lainnya adalah Jerman dengan volume 18 ton. Sehingga, total nilai ekonomis keseluruhan adalah Rp1,3 miliar.
Pada awal Februari 2021, lanjutnya, ekspor LFDC telah terlaksana satu kali ke India dengan volume 18 ton yang nilainya Rp219,6 juta
"Selama tahun 2020, PT BOF selaku eksportir tak ada mengekspor LFDC," imbuhnya.
Secara terpisah Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan) Ali Jamil menyatakan karantina sebagai economic tools memberikan jaminan keberterimaan setiap komoditas pertanian yang diekspor dengan jaminan kesehatan dan keamanannya.
Setiap komoditas pertanian yang disertifikasi harus melalui serangkaian pemeriksaan, dari dokumen sampai kesehatannya guna memastikan bebas dari OPTK dan memenuhi persyaratan yang diminta negara tujuan.
Sesuai harapan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bahwa Indonesia harus mampu meningkatkan ekspor hingga tiga kali lipat, maka segala sumber daya harus digerakkan untuk mencapainya.
"Tingkatkan produksi dan komoditas pertanian yang diolah akan lebih baik lagi karena akan meningkatkan nilai ekonomis dan membuka lapangan pekerjaan," ujar Ali.
Berita Terkait
KKP beri dukungan pada 376 UPI UMKM di 12 provinsi Indonesia, termasuk Kepri
Sabtu, 20 April 2024 15:46 Wib
Produk busana Indonesia tembus pasar Singapura
Kamis, 18 April 2024 9:12 Wib
Israel mengadu ke AS soal pembatasan ekspor oleh Turki
Rabu, 10 April 2024 7:24 Wib
Kepri siapkan Rp2,8 miliar untuk bantuan pertanian di Natuna
Minggu, 24 Maret 2024 16:23 Wib
BP Batam beri pelatihan pertanian hidroponik kepada warga Rempang Eco City
Selasa, 19 Maret 2024 15:14 Wib
Kepri jadi produsen produk halal domestik dan global
Sabtu, 16 Maret 2024 7:30 Wib
KKP umumkan lokasi hasil sedimentasi laut yang bisa dimanfaatkan, termasuk Natuna
Sabtu, 16 Maret 2024 6:05 Wib
Kemenag Kepri: Batas akhir sertifikasi produk wajib halal adalah 17 Oktober 2024
Rabu, 13 Maret 2024 16:45 Wib
Komentar