Tanjungpinang (ANTARA) - Kepala Karantina Pertanian Tanjungpinang Raden Nurcahyo Nugroho mengatakan produk tepung kelapa asal Pulau Bintan, Kepulauan Riau (Kepri), semakin diminati oleh konsumen di India.
"Sukses menembus pasar India pada akhir September 2020, kini permintaan tepung kelapa Pulau Bintan dari India terus meroket," kata Raden di Tanjungpinang, Selasa.
Raden mengungkapkan peningkatan terlihat dari volume maupun nilai ekonomi produk.
Berdasarkan data pada sistem perkarantinaan IQFAST Badan Karantina Pertanian (Barantan), kata dia, ekspor tepung kelapa ke India pada bulan September dan November 2020 masing-masing sebesar 18 ton atau setara Rp194,4 juta dan 36 ton atau setara Rp389,3 juta.
Kemudian di awal tahun 2021, lanjutnya, sebanyak 45 ton tepung kelapa bernilai Rp558,2 juta milik PT BOF telah disertifikasi Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Tanjungpinang, dengan rincian pada tanggal 18 Januari volumenya 36 ton dan 22 Januari dengan volume 9 ton.
“Hanya dalam seminggu sudah ada dua Phytosanitari Certificate (PC) yang dirilis untuk tepung kelapa tujuan India, ini hal positif dan belum pernah terjadi sebelumnya. Kami prediksi volume ekspor ini makin bertambah jelang akhir Januari 2021,” jelasnya.
Labih lanjut, Raden menyebut sebelum melakukan sertifikasi, tentunya pejabat karantina pertanian telah melakukan serangkaian tindakan karantina untuk menjamin keberterimaan komoditas pertanian yang diekspor.
“Saat ini ekspor produk olahan kelapa seperti tepung kelapa lebih bernilai tambah bila dibandingkan dengan ekspor kelapa bulat, karena lebih banyak diminati pasar global,” sebutnya.
Secara terpisah, Kepala Barantan Ali Jamil sangat mendukung upaya yang telah dilakukan Karantina Pertanian Tanjungpinang dalam mengimplentasikan langkah-langkah strategis Kementan dalam pencapaian gerakan tiga kali lipat ekspor (Gratieks) yang digagas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
Dikatakannya Program Gratieks itu meliputi meningkatkan volume ekspor, mendorong pertumbuhan eksportir baru, menambah ragam komoditas, meningkatkan frekuensi pengiriman, dan menambah negara mitra dagang.
"Kementerian Pertanian sendiri terus berupaya memberikan fasilitasi terhadap program ini, dengan memberikan pendampingan teknis dan pelayanan lainnya," demikian Ali Jamil.
Berita Terkait
Pemkot Batam targetkan memfasilitasi 200 sertifikasi halal produk UMKM
Senin, 22 April 2024 16:12 Wib
KKP beri dukungan pada 376 UPI UMKM di 12 provinsi Indonesia, termasuk Kepri
Sabtu, 20 April 2024 15:46 Wib
Produk busana Indonesia tembus pasar Singapura
Kamis, 18 April 2024 9:12 Wib
Israel mengadu ke AS soal pembatasan ekspor oleh Turki
Rabu, 10 April 2024 7:24 Wib
Kepri siapkan Rp2,8 miliar untuk bantuan pertanian di Natuna
Minggu, 24 Maret 2024 16:23 Wib
BP Batam beri pelatihan pertanian hidroponik kepada warga Rempang Eco City
Selasa, 19 Maret 2024 15:14 Wib
Kepri jadi produsen produk halal domestik dan global
Sabtu, 16 Maret 2024 7:30 Wib
KKP umumkan lokasi hasil sedimentasi laut yang bisa dimanfaatkan, termasuk Natuna
Sabtu, 16 Maret 2024 6:05 Wib
Komentar