Bintan (ANTARA) - Kepala Unit Pelayanan Teknis Dinas Pemadam Kebakaran (UPTD Damkar) Toapaya, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, Makmur membenarkan seekor buaya muara ukuran 3 meter masuk alat tangkap ikan nelayan.
"Memang benar, ada seekor buaya muara terperangkap ke dalam alat tangkap ikan nelayan," kata Makmur di Bintan, Kepri, Kamis.
Makmur menyebutkan kejadian itu berawal ketika seorang nelayan bernama Sal hendak mengangkat alat tangkap ikan berupa bubu kelong karang yang dipasang di perairan laut Desa Pengujan, Kecamatan Teluk Bintan, Rabu (18/5), sekitar pukul 08.00 WIB.
Baca juga:
Damkar: sejumlah kawasan di Bintan rawan serangan buaya
Perangkap buaya dipasang di parit Bintan
Saat mengangkat bubu untuk melihat hasil tangkapan ikan, Sal terkejut karena mendapati seekor buaya muara terjerat di alat tangkap miliknya.
Ia yang merasa khawatir dengan keberadaan reptil bertubuh besar itu akhirnya langsung melapor ke Bhabinkamtibmas dan UPTD Damkar Toapaya.
Setelah terima laporan itu, kata Makmur, tim Damkar Toapaya dibantu UPTD Damkar Kijang langsung turun ke lapangan untuk melakukan evakuasi buaya.
"Proses evakuasi berlangsung kondusif. Sekitar pukul 09.30 WIB, buaya berhasil dievakuasi," ujar Makmur.
Lebih lanjut Makmur menyampaikan saat ini buaya tersebut sudah diserahkan ke kebun binatang di kawasan wisata Lagoi, Bintan, sebagai tambahan koleksi satwa di lokasi itu.
Baca juga:
Tim SAR cari anak hilang diterkam buaya di Bintan
SAR gabungan temukan jasad diterkam buaya di Bintan
Makmur mengimbau masyarakat terutama di kawasan pesisir supaya mewaspadai kemunculan buaya muara karena dapat mengancam keselamatan jiwa.
Apalagi beberapa pekan sebelumnya, seorang siswi SMP meninggal diterkam buaya saat membantu kakeknya mencari ikan di perairan Sungai Lintas Barat, Kilometer 16, Bintan.
"Akhir-akhir ini buaya kerap bermunculan di perairan Bintan, jadi tetap waspada dan lapor ke pihak berwenang apabila menemui hewan tersebut di lingkungan sekitar," kata Makmur.
"Memang benar, ada seekor buaya muara terperangkap ke dalam alat tangkap ikan nelayan," kata Makmur di Bintan, Kepri, Kamis.
Makmur menyebutkan kejadian itu berawal ketika seorang nelayan bernama Sal hendak mengangkat alat tangkap ikan berupa bubu kelong karang yang dipasang di perairan laut Desa Pengujan, Kecamatan Teluk Bintan, Rabu (18/5), sekitar pukul 08.00 WIB.
Baca juga:
Damkar: sejumlah kawasan di Bintan rawan serangan buaya
Perangkap buaya dipasang di parit Bintan
Saat mengangkat bubu untuk melihat hasil tangkapan ikan, Sal terkejut karena mendapati seekor buaya muara terjerat di alat tangkap miliknya.
Ia yang merasa khawatir dengan keberadaan reptil bertubuh besar itu akhirnya langsung melapor ke Bhabinkamtibmas dan UPTD Damkar Toapaya.
Setelah terima laporan itu, kata Makmur, tim Damkar Toapaya dibantu UPTD Damkar Kijang langsung turun ke lapangan untuk melakukan evakuasi buaya.
"Proses evakuasi berlangsung kondusif. Sekitar pukul 09.30 WIB, buaya berhasil dievakuasi," ujar Makmur.
Lebih lanjut Makmur menyampaikan saat ini buaya tersebut sudah diserahkan ke kebun binatang di kawasan wisata Lagoi, Bintan, sebagai tambahan koleksi satwa di lokasi itu.
Baca juga:
Tim SAR cari anak hilang diterkam buaya di Bintan
SAR gabungan temukan jasad diterkam buaya di Bintan
Makmur mengimbau masyarakat terutama di kawasan pesisir supaya mewaspadai kemunculan buaya muara karena dapat mengancam keselamatan jiwa.
Apalagi beberapa pekan sebelumnya, seorang siswi SMP meninggal diterkam buaya saat membantu kakeknya mencari ikan di perairan Sungai Lintas Barat, Kilometer 16, Bintan.
"Akhir-akhir ini buaya kerap bermunculan di perairan Bintan, jadi tetap waspada dan lapor ke pihak berwenang apabila menemui hewan tersebut di lingkungan sekitar," kata Makmur.