Batam (ANTARA) - Seorang warga Batam, Provinsi Kepulauan Riau yang dinyatakan meninggal akibat terpapar COVID-19 pada Rabu, memiliki penyakit penyerta, salah satunya sakit jantung.
Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kota Batam Ika Fairuza di Batam, Rabu, menjelaskan sebelum dinyatakan terpapar COVID-19, warga Kecamatan Sagulung tersebut sedang dirawat di Rumah Sakit Awal Bros karena sakit jantung.
Namun, karena pasien tersebut menunjukkan gejala COVID-19 seperti sesak napas dan hasil pengecekan paru-paru menunjukkan infeksi maka tim kesehatan melakukan pengecekan COVID-19 secara langsung.
Baca juga:
Siswi SMA meninggal dunia tertimpa pohon kelapa akibat cuaca buruk di Batam
BMKG Batam imbau warga perbanyak konsumsi air putih guna hindari dehidrasi
"Sebenarnya sakitnya sudah banyak, sangat kompleks juga sakitnya, kemudian ada gejala mengarah COVID-19 lalu kita periksa hasilnya positif ternyata. Tapi tidak sempat dirawat karena COVID-19, begitu hasil periksaan keluar, pasien itu dinyatakan meninggal," kata dia.
Ika menyampaikan proses pemakaman pasien tersebut sesuai dengan protokol COVID-19 di pemakaman khusus COVID-19 di Sei Temiang, Sekupang, Batam.
"Pemakaman sesuai protokol COVID-19 di Temiang. Pasien tidak ada riwayat perjalanan luar daerah, karena sudah sakit kompleks," ujar dia.
Berdasarkan laporan Satgas COVID-19 Kota Batam pada Rabu, secara kumulatif sejak awal pandemi, 31.025 orang terkonfirmasi COVID-19, 30.091 orang di antaranya menyelesaikan isolasi, 918 meninggal, dan 16 kasus aktif.
Baca juga:
Bea Cukai Batam gagalkan penyelundupan sabu ke NTB
Debarkasi Batam siapkan aula asrama haji untuk pemisahan koper jamaah
Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kota Batam Ika Fairuza di Batam, Rabu, menjelaskan sebelum dinyatakan terpapar COVID-19, warga Kecamatan Sagulung tersebut sedang dirawat di Rumah Sakit Awal Bros karena sakit jantung.
Namun, karena pasien tersebut menunjukkan gejala COVID-19 seperti sesak napas dan hasil pengecekan paru-paru menunjukkan infeksi maka tim kesehatan melakukan pengecekan COVID-19 secara langsung.
Baca juga:
Siswi SMA meninggal dunia tertimpa pohon kelapa akibat cuaca buruk di Batam
BMKG Batam imbau warga perbanyak konsumsi air putih guna hindari dehidrasi
"Sebenarnya sakitnya sudah banyak, sangat kompleks juga sakitnya, kemudian ada gejala mengarah COVID-19 lalu kita periksa hasilnya positif ternyata. Tapi tidak sempat dirawat karena COVID-19, begitu hasil periksaan keluar, pasien itu dinyatakan meninggal," kata dia.
Ika menyampaikan proses pemakaman pasien tersebut sesuai dengan protokol COVID-19 di pemakaman khusus COVID-19 di Sei Temiang, Sekupang, Batam.
"Pemakaman sesuai protokol COVID-19 di Temiang. Pasien tidak ada riwayat perjalanan luar daerah, karena sudah sakit kompleks," ujar dia.
Berdasarkan laporan Satgas COVID-19 Kota Batam pada Rabu, secara kumulatif sejak awal pandemi, 31.025 orang terkonfirmasi COVID-19, 30.091 orang di antaranya menyelesaikan isolasi, 918 meninggal, dan 16 kasus aktif.
Baca juga:
Bea Cukai Batam gagalkan penyelundupan sabu ke NTB
Debarkasi Batam siapkan aula asrama haji untuk pemisahan koper jamaah