BI Kepri beri bantuan sarana untuk perkuat ketahanan pangan daerah

id kepri batam,bi kepri,ketahanan pangan,produktivitas pertanian,bi,bank indonesia,kepri,kpw bi batam,pertanian

BI Kepri beri bantuan sarana untuk perkuat ketahanan pangan daerah

Presentasi yang di berikan oleh Kepala KPw BI Kepri Rony Widijarto pada acara Bincang Bareng Media di Batam, Kepri. (ANTARA/Amandine Nadja)

Batam (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Riau (KPw BI Kepri) menyalurkan berbagai bantuan sarana dan prasarana (sarpras) untuk mendukung ketahanan pangan di daerah sebagai upaya untuk mengendalikan inflasi dan memacu produktivitas sektor pertanian.

Kepala KPw BI Kepri Rony Widijarto menjelaskan bahwa dukungan ini sejalan dengan program pemerintah pusat dalam memperkuat sektor pangan dan menjadi fokus BI Kepri di tahun 2025 ini.

“Kami melihat bahwa ketahanan pangan tidak hanya bergantung pada produksi, tetapi juga pada mekanisasi dan inovasi dalam pengelolaannya. Oleh karena itu, BI menyalurkan bantuan di berbagai daerah sesuai kebutuhan,” ujarnya di Batam, Kamis.

Untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi pertanian, BI Kepri menyalurkan bantuan berupa pembangunan greenhouse di Batam, Karimun, dan Natuna, mesin pengering di Lingga, traktor roda empat di Bintan, Rumah pemasaran di Karimun dan sebuah cold storage di Batam.

Selain itu, terdapat penyaluran mesin reverse osmosis di Batam, Bintan dan Karimun, sebuah mesin packaging di Batam dan mesin potong dan produksi di Batam.

“Bantuan ini tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga memastikan stabilitas harga di pasar. Salah satu yang kami dorong adalah pengelolaan cabai agar tidak terjadi fluktuasi harga yang ekstrem,” katanya.

Harga cabai di Kepri memiliki kecenderungan fluktuasi karena pasokan cabai berasal dari luar daerah, maka kerap mengalami harga yang naik drastis pada momen-momen tertentu di provinsi itu.

Salah satu program yang dilaksanakan di 2024 adalah Gerakan Sekolah Menanam Cabai yang melibatkan sekolah-sekolah untuk menanam cabai sebagai bentuk edukasi dan ketahanan pangan sejak dini.

“Kami melihat peran UMKM sangat penting dalam rantai nilai pertanian. Jika hasil pertanian bisa dikaitkan dengan industri kecil, harga produk bisa lebih stabil. Dengan kontrak harga, petani tidak perlu berspekulasi dengan harga pasar yang naik-turun drastis,” ujarnya.

Dengan berbagai inisiatif ini, BI Kepri optimistis bahwa ketahanan pangan di Kepri akan semakin kuat dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Baca juga:
BI Kepri pastikan efisiensi anggaran tidak ganggu program dukung UMKM

BI Kepri: Transaksi QRIS capai Rp626 miliar pada Desember 2024

Pertumbuhan ekonomi Kepri stabil dan diprediksi meningkat pada 2025

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE