Tanjungpinang (ANTARA) - Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad menyatakan perekonomian di provinsi itu pada triwulan III-2022 tumbuh mencapai 6,03 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, bahkan tertinggi di wilayah Sumatera yakni sebesar 4,71 persen.
"Jika dibandingkan dengan seluruh provinsi yang ada di Pulau Sumatera. Pertumbuhan ekonomi Kepri di triwulan III ini tercatat sebagai yang tertinggi," kata Gubernur Ansar di Tanjungpinang, Selasa.
Ansar mengatakan percepatan pertumbuhan ekonomi Kepri ini sejalan dengan proyeksi yang didukung oleh meningkatnya mobilitas masyarakat seiring dengan makin terkendalinya COVID-19 dan vaksinasi yang terus membaik, peningkatan kunjungan wisatawan dan aktivitas industri pengolahan.
Baca juga:
BPN targetkan 1.384 bidang tanah selesai dibagikan kepada warga Natuna
Pengamat ingatkan pemda perkuat ketahanan pangan guna antisipasi resesi
Selain itu, kegiatan ekspor dan impor juga masih tumbuh, sejalan dengan permintaan yang masih kuat.
"Hasil ini berkat kerja keras kita sejak awal, kini terlihat di triwulan III. Yang penting kita bekerja dengan penuh komitmen, sabar, serius, bertanggungjawab dan berkelanjutan,” ujar Ansar.
Ia menjelaskan kinerja positif ekonomi Kepri pada triwulan III didorong oleh hampir seluruh lapangan usaha yang ada di Kepri, kecuali sektor pertambangan dan penggalian yang mengalami kontraksi.
Sedikitnya ada lima lapangan usaha yang memberikan andil pertumbuhan ekonomi Kepri, hingga tercatat tertinggi secara berturut. Meliputi, lapangan usaha industri pengolahan yang tumbuh hingga 4,87 persen dengan andil 2,06 persen.
Kemudian penyediaan akomodasi dan makan minum tumbuh mencapai 98,36 persen, dengan andil 1,01 persen. Selanjutnya, transportasi dan pergudangan tumbuh hingga 81,05 persen, dengan andil 0,91 persen.
Lalu perdagangan besar dan eceran tumbuh 7,38 persen, dengan andil 0,58 persen. Terakhir informasi dan komunikasi tumbuh 16,53 persen, dengan andil 0,53 persen.
Baca juga:
BMKG imbau warga Kepri waspada banjir rob dampak gerhana bulan
Polda Kepri jamin Porprov berjalan kondusif
Menurutnya akselerasi pertumbuhan utamanya didorong oleh lapangan usaha industri pengolahan. Ini sejalan dengan pertumbuhan ekspor komoditas utama, yaitu produk mesin/peralatan listrik yang terus mengalami akselerasi. Adapun akselerasi pada sektor pariwisata seperti akomodasi dan makan minum, transportasi, dan perdagangan disebabkan oleh meningkatnya kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara dan juga didorong oleh faktor low base effect akibat outbreak COVID-19 varian delta pada triwulan III-2021.
“Semuanya sektor kita dorong, namun lima lapangan usaha itulah yang kita lihat memberikan andil cukup besar terhadap pertumbuhan ekonomi Kepri,” ungkap.
Sedangkan perlambatan pada lapangan usaha pertambangan dan penggalian yang terjadi di Kepri, lanjut Ansar, disebabkan oleh menurunnya produksi migas dan turut disebabkan oleh tren penurunan harga migas global.
Adapun jika dilihat dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi Kepri pada triwulan III-2022 didorong pertumbuhan positif pada sebagian besar komponen pengeluaran yang meliputi komponen konsumsi rumah tangga tumbuh 8,69 persen, dengan andil 3,50 persen.
Kemudian komponen pembentukan modal tetap bruto (PMTB) tumbuh 4,54 persen, dengan andil 1,85 persen, komponen net ekspor tumbuh sebesar 3,00 persen, dengan andil 0,43 persen, serta komponen konsumsi lembaga non profit yang melayani rumah tangga (LNPRT) tumbuh 5,93 persen, dengan andil 0,01 persen.
Di sisi lain, konsumsi pemerintah masih mengalami kontraksi sebesar -0,48 persen, dengan andil -0,02 persen didorong oleh realisasi belanja pemerintah yang masih terbatas.
Dia katakan akselerasi konsumsi rumah tangga sejalan dengan peningkatan mobilitas dan konsumsi dipengaruhi oleh tren pemulihan ekonomi serta didorong oleh peningkatan pendapatan masyarakat di tengah membaiknya sektor pariwisata maupun industri pengolahan.
Akselerasi komponen PMTB sejalan dengan peningkatan impor barang modal untuk meningkatkan kapasitas produksi di tengah masih kuatnya permintaan ekspor produk elektronik.
“Apa yang saya sampaikan ini merupakan himpunan informasi dan data yang disampaikan oleh pihak Bank Indonesia Perwakilan Kepri. Sebisa mungkin kita akan terus membuat terobosan-terobosan baru agar ekonomi Kepri ini bisa terus tumbuh, sehingga muaranya masyarakat makin sejahtera,” ucap Ansar.
Baca juga:
KPU Batam selesaikan verifikasi faktual 2.660 anggota partai politik
Dua parpol di Kepri penuhi syarat minimal keanggotaan partai
Polresta Barelang buka bimbingan belajar gratis SIM
KPU Batam tingkatkan pendidikan politik pemilih pemula
"Jika dibandingkan dengan seluruh provinsi yang ada di Pulau Sumatera. Pertumbuhan ekonomi Kepri di triwulan III ini tercatat sebagai yang tertinggi," kata Gubernur Ansar di Tanjungpinang, Selasa.
Ansar mengatakan percepatan pertumbuhan ekonomi Kepri ini sejalan dengan proyeksi yang didukung oleh meningkatnya mobilitas masyarakat seiring dengan makin terkendalinya COVID-19 dan vaksinasi yang terus membaik, peningkatan kunjungan wisatawan dan aktivitas industri pengolahan.
Baca juga:
BPN targetkan 1.384 bidang tanah selesai dibagikan kepada warga Natuna
Pengamat ingatkan pemda perkuat ketahanan pangan guna antisipasi resesi
Selain itu, kegiatan ekspor dan impor juga masih tumbuh, sejalan dengan permintaan yang masih kuat.
"Hasil ini berkat kerja keras kita sejak awal, kini terlihat di triwulan III. Yang penting kita bekerja dengan penuh komitmen, sabar, serius, bertanggungjawab dan berkelanjutan,” ujar Ansar.
Ia menjelaskan kinerja positif ekonomi Kepri pada triwulan III didorong oleh hampir seluruh lapangan usaha yang ada di Kepri, kecuali sektor pertambangan dan penggalian yang mengalami kontraksi.
Sedikitnya ada lima lapangan usaha yang memberikan andil pertumbuhan ekonomi Kepri, hingga tercatat tertinggi secara berturut. Meliputi, lapangan usaha industri pengolahan yang tumbuh hingga 4,87 persen dengan andil 2,06 persen.
Kemudian penyediaan akomodasi dan makan minum tumbuh mencapai 98,36 persen, dengan andil 1,01 persen. Selanjutnya, transportasi dan pergudangan tumbuh hingga 81,05 persen, dengan andil 0,91 persen.
Lalu perdagangan besar dan eceran tumbuh 7,38 persen, dengan andil 0,58 persen. Terakhir informasi dan komunikasi tumbuh 16,53 persen, dengan andil 0,53 persen.
Baca juga:
BMKG imbau warga Kepri waspada banjir rob dampak gerhana bulan
Polda Kepri jamin Porprov berjalan kondusif
Menurutnya akselerasi pertumbuhan utamanya didorong oleh lapangan usaha industri pengolahan. Ini sejalan dengan pertumbuhan ekspor komoditas utama, yaitu produk mesin/peralatan listrik yang terus mengalami akselerasi. Adapun akselerasi pada sektor pariwisata seperti akomodasi dan makan minum, transportasi, dan perdagangan disebabkan oleh meningkatnya kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara dan juga didorong oleh faktor low base effect akibat outbreak COVID-19 varian delta pada triwulan III-2021.
“Semuanya sektor kita dorong, namun lima lapangan usaha itulah yang kita lihat memberikan andil cukup besar terhadap pertumbuhan ekonomi Kepri,” ungkap.
Sedangkan perlambatan pada lapangan usaha pertambangan dan penggalian yang terjadi di Kepri, lanjut Ansar, disebabkan oleh menurunnya produksi migas dan turut disebabkan oleh tren penurunan harga migas global.
Adapun jika dilihat dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi Kepri pada triwulan III-2022 didorong pertumbuhan positif pada sebagian besar komponen pengeluaran yang meliputi komponen konsumsi rumah tangga tumbuh 8,69 persen, dengan andil 3,50 persen.
Kemudian komponen pembentukan modal tetap bruto (PMTB) tumbuh 4,54 persen, dengan andil 1,85 persen, komponen net ekspor tumbuh sebesar 3,00 persen, dengan andil 0,43 persen, serta komponen konsumsi lembaga non profit yang melayani rumah tangga (LNPRT) tumbuh 5,93 persen, dengan andil 0,01 persen.
Di sisi lain, konsumsi pemerintah masih mengalami kontraksi sebesar -0,48 persen, dengan andil -0,02 persen didorong oleh realisasi belanja pemerintah yang masih terbatas.
Dia katakan akselerasi konsumsi rumah tangga sejalan dengan peningkatan mobilitas dan konsumsi dipengaruhi oleh tren pemulihan ekonomi serta didorong oleh peningkatan pendapatan masyarakat di tengah membaiknya sektor pariwisata maupun industri pengolahan.
Akselerasi komponen PMTB sejalan dengan peningkatan impor barang modal untuk meningkatkan kapasitas produksi di tengah masih kuatnya permintaan ekspor produk elektronik.
“Apa yang saya sampaikan ini merupakan himpunan informasi dan data yang disampaikan oleh pihak Bank Indonesia Perwakilan Kepri. Sebisa mungkin kita akan terus membuat terobosan-terobosan baru agar ekonomi Kepri ini bisa terus tumbuh, sehingga muaranya masyarakat makin sejahtera,” ucap Ansar.
Baca juga:
KPU Batam selesaikan verifikasi faktual 2.660 anggota partai politik
Dua parpol di Kepri penuhi syarat minimal keanggotaan partai
Polresta Barelang buka bimbingan belajar gratis SIM
KPU Batam tingkatkan pendidikan politik pemilih pemula