Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan RI mendeteksi total 15 pasien terinfeksi COVID-19 sub varian Omicron BF.7 di Indonesia hingga Jumat, berasal dari importasi kasus serta transmisi lokal.

"Sembilan kasus di antaranya transmisi lokal. Sisanya berasal dari pelaku perjalanan luar negeri (importasi)," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi di Jakarta, Jumat.

Nadia merinci temuan sub varian Omicron yang memicu lonjakan kasus di China dan sejumlah negara lainnya itu dilaporkan dari DKI Jakarta tujuh kasus, Jawa Barat satu kasus dan Bali tujuh kasus.

Hingga saat ini Kemenkes terus memonitor fluktuasi kasus BF.7 melalui kegiatan surveilans genomik dari masyarakat yang mengalami kontak erat dengan para pasien.

"Perkembangannya sementara ini melalui pengawasan di sejumlah pintu masuk yang telah diperketat, surveilans genomik untuk monitor kasus," katanya.

Nadia mengimbau masyarakat yang tengah beraktivitas libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 agar mengikuti aturan Satgas Penanganan COVID-19 Nomor 24 dan 25 tentang Pelaku Perjalanan Dalam dan Luar Negeri untuk mencegah risiko penularan SARS-CoV-2 penyebab COVID-19.

Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Mohammad Syahril mengatakan sebanyak tujuh kasus BF.7 didapat dari informasi yang diterima Kemenkes pada 29 Desember 2022 malam.

"Lima kasus domisili Jakarta, dua kasus domisili luar DKI Jakarta dan sudah diteruskan ke dinas kesehatan setempat," katanya.

Adapun lima yang domisili di DKI Jakarta sudah dilakukan penelusuran kontak erat lebih lanjut, terdiri atas tiga laki-laki, dua perempuan, tiga orang usia 30--50 tahun, satu orang 50--60 tahun, satu orang 63 tahun.





Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemenkes: 15 kasus BF.7 berasal dari importasi dan transmisi lokal

Pewarta : Andi Firdaus
Editor : Yuniati Jannatun Naim
Copyright © ANTARA 2024