Bintan (ANTARA) - Ketua Komisi II DPRD Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Wahyu Wahyudin mengajak masyarakat menanam pohon sukun dan bambu betung di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) di Pulau Bintan.
"Tujuan utama penanaman pohon ini untuk konservasi tanah dan air yang dapat dimanfaatkan warga," kata Wahyudin di Tanjungpinang, Kamis.
Ia mengatakan penanaman pohon itu juga salah satu upaya pemulihan sebaran lahan kritis seiring bertambahnya pembangunan infrastruktur di Pulau Bintan.
Berdasarkan kajian, katanya, lahan seluas 36.827 hektare atau 31,45 persen di Bintan masuk kriteria kritis hingga sangat kritis.
Baca juga:
Imigrasi Batam sebut warga antusiasias buat paspor sehari jadi
Rumah singgah Kepri di Batam dan Jakarta beroperasi Maret 2023
Menurutnya lahan kritis itu pun berdampak terhadap ketersediaan air bersih di Bintan, yang mana saat ini mengalami defisit air baku sekitar 461 liter per detik.
Oleh karena itu, upaya meningkatkan ketersediaan air bersih guna mengantisipasi datangnya musim kemarau perlu segera dilakukan.
Hal ini juga sejalan hasil evaluasi klasifikasi oleh Balai Pengelolaan DAS Kepri yang menunjukkan seluruh DAS di Bintan harus dipulihkan, terutama lima DAS yang bermuara ke Teluk Bintan DAS Ekang Anculai, DAS Bintan, DAS Kangboi, DAS Jago, san DAS Gesek.
"Pemulihan lima DAS penyangga di Bintan tidak dapat ditawar lagi, baik yang ada di kawasan hutan maupun areal budi daya," ujarnya.
Selain pohon sukun dan bambu betung, lanjutnya, warga juga bisa menanam pepohonan bernilai ekonomi tinggi lainnya di sepanjang DAS Bintan. Seperti kemiri, jengkol, durian, hingga alpukat.
Baca juga:
KPU tambah daerah pemilihan anggota DPRD Tanjungpinang pada Pemilu 2024
Bawaslu Batam ingatkan panwaslu kelurahan pentingnya gunakan tanda pengenal
Pemilihan tanaman berkayu untuk melindungi tanah dan air yang bisa diambil manfaatnya oleh masyarakat itu merupakan kombinasi terbaik dalam rangka konservasi dan peningkatan ekonomi masyarakat.
"Selain menjaga debit air. Penanaman pohon ini diharapkan bisa meningkatkan ekonomi masyarakat di sekitar DAS," ujarnya.
Wahyudin menambahkan menanam pohon di DAS patut digalakkan pemerintah bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan berbasis lingkungan, misalnya PT Pertamina.
Baca juga:
Kementerian PUPR alokasikan Rp43 miliar untuk revitalisasi Pulau Penyengat
Wamen ATR/BPN: Keberhasilan PTSL di Kepri berkat kerja sama dengan pemda
Jumaga Nadeak: BPK tingkatkan kualitas laporan keuangan daerah
Mantan Ketua Dewan Pers soroti masalah wartawan gadungan
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Legislator ajak warga tanam sukun dan bambu di DAS Pulau Bintan
"Tujuan utama penanaman pohon ini untuk konservasi tanah dan air yang dapat dimanfaatkan warga," kata Wahyudin di Tanjungpinang, Kamis.
Ia mengatakan penanaman pohon itu juga salah satu upaya pemulihan sebaran lahan kritis seiring bertambahnya pembangunan infrastruktur di Pulau Bintan.
Berdasarkan kajian, katanya, lahan seluas 36.827 hektare atau 31,45 persen di Bintan masuk kriteria kritis hingga sangat kritis.
Baca juga:
Imigrasi Batam sebut warga antusiasias buat paspor sehari jadi
Rumah singgah Kepri di Batam dan Jakarta beroperasi Maret 2023
Menurutnya lahan kritis itu pun berdampak terhadap ketersediaan air bersih di Bintan, yang mana saat ini mengalami defisit air baku sekitar 461 liter per detik.
Oleh karena itu, upaya meningkatkan ketersediaan air bersih guna mengantisipasi datangnya musim kemarau perlu segera dilakukan.
Hal ini juga sejalan hasil evaluasi klasifikasi oleh Balai Pengelolaan DAS Kepri yang menunjukkan seluruh DAS di Bintan harus dipulihkan, terutama lima DAS yang bermuara ke Teluk Bintan DAS Ekang Anculai, DAS Bintan, DAS Kangboi, DAS Jago, san DAS Gesek.
"Pemulihan lima DAS penyangga di Bintan tidak dapat ditawar lagi, baik yang ada di kawasan hutan maupun areal budi daya," ujarnya.
Selain pohon sukun dan bambu betung, lanjutnya, warga juga bisa menanam pepohonan bernilai ekonomi tinggi lainnya di sepanjang DAS Bintan. Seperti kemiri, jengkol, durian, hingga alpukat.
Baca juga:
KPU tambah daerah pemilihan anggota DPRD Tanjungpinang pada Pemilu 2024
Bawaslu Batam ingatkan panwaslu kelurahan pentingnya gunakan tanda pengenal
Pemilihan tanaman berkayu untuk melindungi tanah dan air yang bisa diambil manfaatnya oleh masyarakat itu merupakan kombinasi terbaik dalam rangka konservasi dan peningkatan ekonomi masyarakat.
"Selain menjaga debit air. Penanaman pohon ini diharapkan bisa meningkatkan ekonomi masyarakat di sekitar DAS," ujarnya.
Wahyudin menambahkan menanam pohon di DAS patut digalakkan pemerintah bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan berbasis lingkungan, misalnya PT Pertamina.
Baca juga:
Kementerian PUPR alokasikan Rp43 miliar untuk revitalisasi Pulau Penyengat
Wamen ATR/BPN: Keberhasilan PTSL di Kepri berkat kerja sama dengan pemda
Jumaga Nadeak: BPK tingkatkan kualitas laporan keuangan daerah
Mantan Ketua Dewan Pers soroti masalah wartawan gadungan
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Legislator ajak warga tanam sukun dan bambu di DAS Pulau Bintan