Natuna (ANTARA) - Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) memasuki masa panen cengkeh. Namun, para petani kesulitan mencari buruh panen atau "tukang panjat".
"Kendala kita di sini salah satunya tidak ada tukang panjat (tukang petik buah cengkeh) apa lagi pada saat puncak panen nanti, tidak ada orangnya," kata salah satu petani cengkeh, Junaidi di Natuna, Senin.
Menurutnya, hampir setiap kampung dan setiap keluarga punya kebun cengkeh, hal itu menyebabkan tenaga upah panjat atau tukang panen sulit dicari.
"Biasanya kita harus mencari tenaga upah panjat dari luar daerah, sekarang belum ada, kendalanya begitu," kata dia.
Saat ini, menurut Junaidi, belum masuk puncak panen, sekitar satu bulan ke depan diperkirakan saat puncak panen tiba akan banyak cengkeh terbuang jika tidak ada tenaga upah panjat dari luar masuk ke Natuna.
"Apa lagi masuk bulan puasa, sepertinya mereka enggan datang, kalau pun ada pasti upah panjat akan naik tidak seperti biasanya," kata Junaidi.
Upah normal panen cengkeh di Natuna kisaran 8.000 rupiah hingga 9.000 rupiah, jika kekurangan tenaga upah panjat maka bisa jadi akan naik dari harga tersebut sesuai kesepakatan.
Harga cengkeh di Natuna saat ini berkisar Rp95 ribu per kilo untuk yang kering dan Rp25 ribu hingga Rp30 ribu untuk yang masih basah.
Ia juga menjelaskan, panen cengkeh jika sudah masuk pada puncak panen harus segera di panen serentak, jika tidak kualitas dan berat cengkeh akan jauh berkurang dari normal.
"Kita tunggu pada saat buah cengkeh sudah dominan berwarna agak kekuningan, jika sudah merah atau bunganya sudah mekar itu kita rugi, beratnya akan jauh berkurang," ujarnya.
Ia juga menjelaskan satu orang biasanya hanya mampu panen satu pohon dalam satu hari dan itu tergantung jarak dan medan kebun cengkeh.
Mayoritas petani cengkeh di kepulauan Natuna berada di lereng bukit, hal itu menyebabkan kesulitan petani untuk mencari tenaga atau orang yang mau menjadi tenaga upah panjat dengan kondisi pada saat puasa.
Panen cengkeh di Natuna masih melakukan dengan cara tradisional dengan memanjat secara langsung pada pohon cengkeh. Rata rata pohon cengkeh di daerah tersebut sudah berusia tua dan besar.*
"Kendala kita di sini salah satunya tidak ada tukang panjat (tukang petik buah cengkeh) apa lagi pada saat puncak panen nanti, tidak ada orangnya," kata salah satu petani cengkeh, Junaidi di Natuna, Senin.
Menurutnya, hampir setiap kampung dan setiap keluarga punya kebun cengkeh, hal itu menyebabkan tenaga upah panjat atau tukang panen sulit dicari.
"Biasanya kita harus mencari tenaga upah panjat dari luar daerah, sekarang belum ada, kendalanya begitu," kata dia.
Saat ini, menurut Junaidi, belum masuk puncak panen, sekitar satu bulan ke depan diperkirakan saat puncak panen tiba akan banyak cengkeh terbuang jika tidak ada tenaga upah panjat dari luar masuk ke Natuna.
"Apa lagi masuk bulan puasa, sepertinya mereka enggan datang, kalau pun ada pasti upah panjat akan naik tidak seperti biasanya," kata Junaidi.
Upah normal panen cengkeh di Natuna kisaran 8.000 rupiah hingga 9.000 rupiah, jika kekurangan tenaga upah panjat maka bisa jadi akan naik dari harga tersebut sesuai kesepakatan.
Harga cengkeh di Natuna saat ini berkisar Rp95 ribu per kilo untuk yang kering dan Rp25 ribu hingga Rp30 ribu untuk yang masih basah.
Ia juga menjelaskan, panen cengkeh jika sudah masuk pada puncak panen harus segera di panen serentak, jika tidak kualitas dan berat cengkeh akan jauh berkurang dari normal.
"Kita tunggu pada saat buah cengkeh sudah dominan berwarna agak kekuningan, jika sudah merah atau bunganya sudah mekar itu kita rugi, beratnya akan jauh berkurang," ujarnya.
Ia juga menjelaskan satu orang biasanya hanya mampu panen satu pohon dalam satu hari dan itu tergantung jarak dan medan kebun cengkeh.
Mayoritas petani cengkeh di kepulauan Natuna berada di lereng bukit, hal itu menyebabkan kesulitan petani untuk mencari tenaga atau orang yang mau menjadi tenaga upah panjat dengan kondisi pada saat puasa.
Panen cengkeh di Natuna masih melakukan dengan cara tradisional dengan memanjat secara langsung pada pohon cengkeh. Rata rata pohon cengkeh di daerah tersebut sudah berusia tua dan besar.*