Tanjungpinang (ANTARA) - Kawasan pesisir di Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), mulai dari wilayah Pelantar II, Tanjung Unggat hingga Kampung Bugis, kembali dilanda banjir rob.

Di Pelantar II Tanjungpinang, banjir rob merembet naik ke badan jalan, bahkan merendam sejumlah toko di kawasan tersebut. Beberapa kendaraan roda dua juga mogok setelah melewati genangan air laut dengan ketinggian sekitar 30 sentimeter.

"Motor saya mati total akibat terendam air laut di Jalan Pelantar II Tanjungpinang," kata seorang warga, Ahmad di Tanjungpinang, Selasa (21/2/2023).

Sementara di Tanjung Unggat, setidaknya ada belasan rumah warga pesisir terendam banjir rob. Warga bergerak cepat mengevakuasi barang-barang berharga mereka, utamanya peralatan elektronik.

"Sudah ada pengalaman sebelumnya, kalau ada banjir rob cepat-cepat evakuasi mesin cuci, kulkas, dan benda berharga lainnya sebelum terendam air laut," kata seorang warga, Ismael.

Sementara itu, menurut BMKG Tanjungpinang, banjir rob yang terjadi di wilayah Tanjungpinang, disebabkan oleh fenomena super New Moon atau fase bulan baru yang bersamaan dengan Perigee atau jarak terdekat bulan ke bumi.

Prakirawan BMKG Tanjungpinang Rizqi Nur Fitriani mengatakan banjir rob atau pesisir secara umum dapat berdampak pada aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir, seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat.

"Banjir rob di wilayah Tanjungpinang dan Bintan diperkirakan terjadi hingga 25 Februari 2023," katanya.

BMKG mengimbau masyarakat untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman jika dirasakan kenaikan permukaan air laut dapat berdampak signifikan dalam beberapa hari ke depan.

Masyarakat dapat memantau perkembangan informasi terbaru cuaca dari situs resmi BMKG melalui website, aplikasi infoBMKG, serta info dari BMKG Tanjungpinang pada sosial media terkait, seperti Instagram dan WhatsApp.

Pewarta : Ogen
Editor : Fery Heriyanto
Copyright © ANTARA 2024