Tanjungpinang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Pemprov Kepri) akan menindak tegas spekulan yang ingin memanfaatkan Ramadhan dan Idul Fitri 1444 Hijriah sebagai momentum mendapatkan keuntungan yang tidak wajar.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kepri Aries Fhariandi di Tanjungpinang, Jumat, mengatakan, penegakan hukum terhadap pelaku penimbunan kebutuhan pokok di berbagai daerah memberi efek jera kepada orang-orang yang berniat melakukan kejahatan yang sama.
"Saya pikir para pemain lama, yang biasanya berani menimbun kebutuhan pokok sehingga menyebabkan kelangkaan, kenaikan harga, sudah takut melakukan hal yang sama, karena sudah banyak contoh spekulan di berbagai daerah yang ditangkap aparat penegak hukum," katanya.
Baca juga:
Polda Kepri imbau warga waspada penipuan surat tilang di aplikasi pesan instan
Pemulihan bencana, Kepri analisis dampak tanah longsor Natuna
Ujeng, demikian sapaannya, mengemukakan, pengawasan terhadap distribusi dan perdagangan kebutuhan pokok juga diperketat. Berdasarkan hasil pengawasan tim dari Disperindag Kepri serta Disperindag kabupaten dan kota tidak ditemukan praktik culas dalam distribusi dan perdagangan kebutuhan pokok.
Pengawasan juga dilakukan oleh Satgas Pangan Kepri, Bea Cukai dan Badan Intelijen Negara (BIN) untuk memastikan tidak ada kendala dalam distribusi ke wilayah ini, sekaligus melakukan upaya pencegahan agar tidak terjadi kelangkaan sembako pada saat kebutuhan masyarakat meningkat.
"Kami menggalang berbagai institusi vertikal untuk memastikan proses pendistribusian sembako dari berbagai provinsi berjalan lancar dan aman ke Kepri. Kemudian memastikan persediaan kebutuhan pokok melebihi dari kebutuhan masyarakat," ujarnya.
Dalam rapat koordinasi yang berlangsung sehari yang lalu di Tanjungpinang, kata dia Disperindag Kepri tidak hanya mengundang Satgas Pangan, BIN, Bea Cukai, Kantor Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan (KSOP), Pertamina, Bulog dan Pelindo, melainkan juga para distributor dan pedagang. Sinergisitas yang terbangun antarlembaga dengan distributor dan pedagang merupakan bagian terpenting dalam mengatur arus barang kebutuhan masyarakat, sekaligus memberikan solusi terhadap berbagai hambatan yang terjadi di lapangan.
Baca juga:
Pemkab Natuna target kesenjangan infrastruktur semakin kecil pada 2024
Pemkot Batam berupaya tingkatkan perlindungan konsumen dari kosmetik berbahaya
Pertemuan itu juga diikuti oleh pemasok barang kebutuhan masyarakat dari Jawa Timur dan Sumatera Barat.
Distribusi sembako dari daerah penghasil ke Kepri menggunakan kapal laut. Dari Kota Batam dan Tanjungpinang, kemudian baru didistribusikan ke daerah lainnya seperti Natuna, Kepulauan Anambas dan Lingga.
"Kepri ini 'kan bukan sebagai produsen kebutuhan pokok, melainkan konsumen sehingga memang membutuhkan kebutuhan pokok dari berbagai daerah di Jawa, termasuk dari Sumatera Barat, Sumatera Utara, Lampung dan Nusa Tenggara Timur," katanya.
Sampai sekarang, menurut dia harga kebutuhan pokok di Kepri masih normal. Jika terjadi gejolak harga, maka akan ditelusuri penyebabnya.
"Kami akan menggelar operasi pasar jika harga kebutuhan pokok naik tinggi," ucapnya.
Baca juga:
Logistik bagi pengungsi longsor Serasan cukup untuk 55 hari
Polisi periksa anggota DPRD Batam terkait dugaan korupsi perjalanan dinas
KPU Bintan minta keluarga dampingi pemilih difabel saat gunakan hak suara
Panitia Seleksi telusuri jejak rekam calon anggota KPU Kepri
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kepri Aries Fhariandi di Tanjungpinang, Jumat, mengatakan, penegakan hukum terhadap pelaku penimbunan kebutuhan pokok di berbagai daerah memberi efek jera kepada orang-orang yang berniat melakukan kejahatan yang sama.
"Saya pikir para pemain lama, yang biasanya berani menimbun kebutuhan pokok sehingga menyebabkan kelangkaan, kenaikan harga, sudah takut melakukan hal yang sama, karena sudah banyak contoh spekulan di berbagai daerah yang ditangkap aparat penegak hukum," katanya.
Baca juga:
Polda Kepri imbau warga waspada penipuan surat tilang di aplikasi pesan instan
Pemulihan bencana, Kepri analisis dampak tanah longsor Natuna
Ujeng, demikian sapaannya, mengemukakan, pengawasan terhadap distribusi dan perdagangan kebutuhan pokok juga diperketat. Berdasarkan hasil pengawasan tim dari Disperindag Kepri serta Disperindag kabupaten dan kota tidak ditemukan praktik culas dalam distribusi dan perdagangan kebutuhan pokok.
Pengawasan juga dilakukan oleh Satgas Pangan Kepri, Bea Cukai dan Badan Intelijen Negara (BIN) untuk memastikan tidak ada kendala dalam distribusi ke wilayah ini, sekaligus melakukan upaya pencegahan agar tidak terjadi kelangkaan sembako pada saat kebutuhan masyarakat meningkat.
"Kami menggalang berbagai institusi vertikal untuk memastikan proses pendistribusian sembako dari berbagai provinsi berjalan lancar dan aman ke Kepri. Kemudian memastikan persediaan kebutuhan pokok melebihi dari kebutuhan masyarakat," ujarnya.
Dalam rapat koordinasi yang berlangsung sehari yang lalu di Tanjungpinang, kata dia Disperindag Kepri tidak hanya mengundang Satgas Pangan, BIN, Bea Cukai, Kantor Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan (KSOP), Pertamina, Bulog dan Pelindo, melainkan juga para distributor dan pedagang. Sinergisitas yang terbangun antarlembaga dengan distributor dan pedagang merupakan bagian terpenting dalam mengatur arus barang kebutuhan masyarakat, sekaligus memberikan solusi terhadap berbagai hambatan yang terjadi di lapangan.
Baca juga:
Pemkab Natuna target kesenjangan infrastruktur semakin kecil pada 2024
Pemkot Batam berupaya tingkatkan perlindungan konsumen dari kosmetik berbahaya
Pertemuan itu juga diikuti oleh pemasok barang kebutuhan masyarakat dari Jawa Timur dan Sumatera Barat.
Distribusi sembako dari daerah penghasil ke Kepri menggunakan kapal laut. Dari Kota Batam dan Tanjungpinang, kemudian baru didistribusikan ke daerah lainnya seperti Natuna, Kepulauan Anambas dan Lingga.
"Kepri ini 'kan bukan sebagai produsen kebutuhan pokok, melainkan konsumen sehingga memang membutuhkan kebutuhan pokok dari berbagai daerah di Jawa, termasuk dari Sumatera Barat, Sumatera Utara, Lampung dan Nusa Tenggara Timur," katanya.
Sampai sekarang, menurut dia harga kebutuhan pokok di Kepri masih normal. Jika terjadi gejolak harga, maka akan ditelusuri penyebabnya.
"Kami akan menggelar operasi pasar jika harga kebutuhan pokok naik tinggi," ucapnya.
Baca juga:
Logistik bagi pengungsi longsor Serasan cukup untuk 55 hari
Polisi periksa anggota DPRD Batam terkait dugaan korupsi perjalanan dinas
KPU Bintan minta keluarga dampingi pemilih difabel saat gunakan hak suara
Panitia Seleksi telusuri jejak rekam calon anggota KPU Kepri