Pamekasan (ANTARA) - BPBD Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, Jumat malam menetapkan status siaga banjir menyusul tingginya genangan air sungai akibat hujan deras yang mengguyur di wilayah utara Pamekasan, pada siang hingga Jumat sore.
Menurut Analis Muda Kebencanaan BPBD Pemkab Pamekasan Budi Cahyono, penetapan siaga banjir itu dilakukan, karena ketinggian genangan air di sejumlah dam pemantau banjir telah melebihi ambang batas maksimal.
"Yang menjadi titik pantau banjir luapan sungai untuk Kota Pamekasan di lima dam yang ada di Pamekasan," kata Budi.
Ia menuturkan, hingga pukul 18.23 WIB, ketinggian genangan di Dam Samiran telah mencapai 130 Cm, Dam Klampar 70 Cm. Dam Blumbungan 60 Cm dan Dam Bulay 10 Cm.
Selain itu, aliran air di sejumlah sungai yang melalui Kota Pamekasan, seperti Sungai Samiran, Sungai Kelisemajid, Sinhaji, dan genangan air Jembatan Gurem serta jembatan Patemon terpantau semakin tinggi.
"Karena itu, kami langsung menetapkan status siaga dan menerjunkan petugas dari BPBD Pemkab Pamekasan dan relawan penanggulangan bencana untuk melakukan pemantauan ke sejumlah sungai yang ada di Pamekasan ini," katanya.
Selain melakukan pemantauan, BPBD Pemkab Pamekasan juga menyampaikan sosialisasi secara langsung kepada warga yang tinggal di sepanjang aliran sungai agar meningkatkan kewaspadaan.
Sementara itu, bencana alam berupa banjir kerap terjadi di Kabupaten Pamekasan selain angin kencang dan tanah longsor.
Menurut Analis Muda Kebencanaan BPBD Pemkab Pamekasan Budi Cahyono, penetapan siaga banjir itu dilakukan, karena ketinggian genangan air di sejumlah dam pemantau banjir telah melebihi ambang batas maksimal.
"Yang menjadi titik pantau banjir luapan sungai untuk Kota Pamekasan di lima dam yang ada di Pamekasan," kata Budi.
Ia menuturkan, hingga pukul 18.23 WIB, ketinggian genangan di Dam Samiran telah mencapai 130 Cm, Dam Klampar 70 Cm. Dam Blumbungan 60 Cm dan Dam Bulay 10 Cm.
Selain itu, aliran air di sejumlah sungai yang melalui Kota Pamekasan, seperti Sungai Samiran, Sungai Kelisemajid, Sinhaji, dan genangan air Jembatan Gurem serta jembatan Patemon terpantau semakin tinggi.
"Karena itu, kami langsung menetapkan status siaga dan menerjunkan petugas dari BPBD Pemkab Pamekasan dan relawan penanggulangan bencana untuk melakukan pemantauan ke sejumlah sungai yang ada di Pamekasan ini," katanya.
Selain melakukan pemantauan, BPBD Pemkab Pamekasan juga menyampaikan sosialisasi secara langsung kepada warga yang tinggal di sepanjang aliran sungai agar meningkatkan kewaspadaan.
Sementara itu, bencana alam berupa banjir kerap terjadi di Kabupaten Pamekasan selain angin kencang dan tanah longsor.